Lihat ke Halaman Asli

aliffah putri faradina

MAHASISWA UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA

Ahlussunnah: Menggali Jejak Dua Tokoh Besar, Al-Asy'ari dan Al-Maturidi

Diperbarui: 12 Desember 2024   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pernahkah Anda bertanya-tanya tentang perbedaan antara Ahlussunnah dan aliran-aliran Islam lainnya? Atau mungkin Anda penasaran dengan tokoh-tokoh penting yang berperan dalam membentuk pemikiran Ahlussunnah?

Artikel ini akan mengajak Anda untuk menyelami dunia pemikiran Ahlussunnah, khususnya melalui sosok dua tokoh besar yang berperan penting dalam merumuskan doktrinnya: Al-Asy'ari dan Al-Maturidi.

Dari Mu'tazilah Menuju Ahlussunnah: Kisah Perjalanan Al-Asy'ari

Al-Asy'ari, seorang ulama besar yang lahir di Bashrah pada abad ke-3 H, awalnya merupakan tokoh penting dalam aliran Mu'tazilah. Namun, perjalanan spiritualnya membawanya pada titik balik yang mengubah peta pemikiran Islam.

Mimpi dan Pertemuan: Titik Balik Al-Asy'ari

Mimpi bertemu Rasulullah SAW. secara berulang kali menjadi titik balik Al-Asy'ari. Ia merasakan panggilan untuk meninggalkan paham Mu'tazilah dan kembali pada ajaran yang lebih dekat dengan tradisi Nabi Muhammad SAW.

Sintesis Ortodoks dan Mu'tazilah: Doktrin Al-Asy'ari

Pemikiran Al-Asy'ari merupakan hasil sintesis antara pemikiran ortodoks ekstrem dan Mu'tazilah. Ia berusaha untuk menemukan jalan tengah dalam memahami sifat-sifat Tuhan, kebebasan manusia, dan sumber pengetahuan.

Al-Maturidi: Pencetus Tradisi Teologi di Asia Tengah

Al-Maturidi, ulama besar yang lahir di Asia Tengah, merupakan tokoh penting dalam perkembangan pemikiran Ahlussunnah di wilayah tersebut.

Akal dan Wahyu: Dua Pilar Pemikiran Al-Maturidi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline