Lihat ke Halaman Asli

Aliffah Febiyola

Mahasiswi Hubungan Internasional

Pelestarian Lingkungan dengan Serbuk Kayu

Diperbarui: 25 April 2021   10:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Serbuk kayu yang sering kita temui di beberapa tempat seringkali diabaikan dan dianggap tidak berguna. Hal tersebut kerap kali membuat lingkungan menjadi kurang nyaman dalam segi penampilan maupun kebersihan, dikarenakan limbah lingkungan berupa serbuk kayu tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik. Pada hakkatnya, serbuk kayu memiliki manfaat untuk melestarikan lingkungan, salah satunya ialah menjadi campuran media tanam untuk tanaman hias yang juga berfugsi sebagai pupuk kompos.

Pada Kuliah Kerja Nyata Universitas Darussalam Gontor Kampus Putri tahun ini, yang bersifat tematik, tim kami bekerjasama dengan bagian bersih lingkungan dewan mahasiswi sebagai mitra KKN tematik untuk memenfaatkan sebuk kayu sebagai campuran media tanam yang juga dicampur dengan seasah atau dedaunan kering. Hal tersebut terbilang cukup efektif, karena dengan pemanfaatan serbuk kayu yang bisa dibilang kembali kea lam, dapat mengurangi dampak negative pencemaran lingkungan seperti mengotori lingkungan sekitar serta asap akibat pembakaran serbuk kayu yang dapat menyumbang penyebab pemanasan global.

Serbuk kayu tersebut pertama-tama direndam dalam air selama kurang lebih 2 hari sebelum kemudian dijemur hingga kering. Hal tersebut berlaku pula untuk serasah yang juga direndam menggunakan campuran tanah untuk mempermuda pembusukan daun kering tersebut. Kemudian kedua bahan tersebut dicampur dengan beberapa bahan aktif seperti EM-4 dan juga gula molase yang berfungsi memfermentasikan serbuk kayu dan serasah. Setelah kemudian dijemur dan dicampurkan dengan tanah dalam polybag.

Tim KKN kami juga melakukan penyuluhan serta pelatihan terhadap bagian kebersihan selaku mitra kerjasama dalam proyek pembuatan serbuk kayu menjadi pupuk kompos. Pelatihan tersebut dilakukan selama 2 minggu, mulai dari perendaman serbuk kayu dan serasah hingga peletakkannya pada polybag yang tersedia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline