Generasi Z bisa dikatakan sebagai aset negara; besarnya jumlah pemuda bisa memacu dinamisme yang dibutuhkan dalam rangka merubah kondisi sosial kelompok. sesuai dilansir dari kominfo.go.id tahun 2030 Indonesia akan mengalami bonus demografi, yang mana terdapat lebih banyaknya penduduk usia produktif dibandingkan usia yang tidak produktif, maka dari itu penguatan standar demokrasi dan keteguhan politik merupakan kepentingan bangsa yang utama serta dalam proses ini peran partisipasi politik generasi z sangatlah krusial.
Generasi Z ini menjadi sorotan karena generasi ini di cap sebagai generasi internet. Generasi internet bertumbuh dan berkembang seiring dengan digitalisasi di segala bidang. Tingkat partisipasi antara publik dan pemilih sudah berubah sehubungan dengan kehadiran media sosial dikutip dari Boulianne, 2009 (Saud et al., 2020). Seseorang mempergunakan internet dalam kuantitas yang dinilai cukup tinggi hal itu bisa berpengaruh pada partisipasi dalam proses politik. Generasi Z di Indonesia yang ada di kota-kota berpartisipasi dalam banyak kegiatan politik.
Lalu seberapa pentingkah pendidikan politik ? lalu untuk apa pendidikan politik ? apa pengaruhnya kepada bangsa mengenai pendidikan politik yang merata atau setara ?
Pendidikan politik itu menjadi sangat penting agar kita mengetahui apa yang sedang terjadi gejolak politik di sebuah negara, lalu agar kita khususnya anak muda menjadi paham mengenai situasi politik agar tidak di bodohi oleh para penguasa. Kesadaran politik bagi anak muda diharapkan dapat mengidentifikasi kebijakan pemerintah, kebenaran sebuah berita dan melakukan tindakan yang tepat untuk mengantisipasi terjadinya konflik atau kebijakan yang merugikan negara atau bahkan rakyat.
pendidikan politik di harapkan menjadi jembatan antara aspirasi masyarakat terhadap kebijakan pemerintah. kebijakan atau keputusan yang tepat dari pemerintah itu sangatlah diharapkan agar tidak terjadinya money politik maupun hal hal kotor lainnya.
"one man one vote" mungkin terdengar cukup adil di negara yang mengedepankan demokrasi, namun jika pendidikan di masyarakat saja tidak merata mau bagaimana, apakah adil jika 1 suara seorang profesor dan 1 suara seorang yang tidak sekolah dihitung sama ? jawabannya mungkin tidak, karena pengetahuan mereka berdua jauh berbeda. maka dari itu kita mengikuti perkembangan politik, mendengarkan komentar para ahli, itu sebenarnya kombinasi yang cukup untuk menelaah kebijakan kebijakan publik.
Jika pendidikan politik di sebuah negara itu merata, kemungkinan besar negara tersebut menjadi negara maju. jika separuh anak muda di indonesia ini sadar akan pendidikan politik, maka itu menjadi salah satu kunci menuju indonesia emas. berani mengungkapkan pikiran, mengkritik secara objektif untuk dapat mengevaluasi kebijakan pemerintah.
Generasi Z ini menjadi sorotan karena generasi ini di cap sebagai generasi internet. Generasi internet bertumbuh dan berkembang seiring dengan digitalisasi di segala bidang. Pendidikan politik melalui media sosial dapat dijadikan sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran generasi Z, media massa punya kemampuan untuk mendidik dan mengajar generasi penerus dan memberikan instruksi politisi dan pemimpin demokratis berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H