Lihat ke Halaman Asli

Alif Akhtar Hasan

Alif Akhtar Hasan-Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalinaga-20107030150

Mengulas Rahasia Sejarah Lahirnya Xiaomi

Diperbarui: 26 Juni 2021   18:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://id.pinterest.com/pin/831477149940265181/

Xiaomi adalah perusahaan teknologi dari Tiongkok yang bermarkas di Beijing, yang didirikan pada April 2010 oleh Lei Jun dan rekan rekannya. Nama Xiaomi sendiri berasal dari bahasa Mandarin yang berarti "Beras kecil". 

Menurut Lei Jun, nama "Xiao" berasal dari konsep Buddha yang berarti "sebutir beras dari Buddha adalah sama besarnya seperti gunung". Yang menjelaskan bahwa Xiaomi bekerja dari hal hal-hal yang kecil terlebih dahulu, bukan dari hal besar dahulu. Dan kata "Mi" merupakan singkatan dari kata "Mobile Internet" serta juga "Mission Impossible" karena saat mendirikan Xiaomi terdapat banyak rintangan yang terlihat mustahil untuk dihadapi saat itu.

Investor institusional yang berpartisipasi dalam pendanaan tahap pertama merupakan Temasek Holdings , IDG Capital , Qiming Venture Partners, dan Qualcomm. Pada 16 Agustus 2010, Xiaomi secara resmi meluncurkan firmware MIUI pertama berbasis Android. Dan pada 16 Agustus 2011, Xiaomi memperkenalkan smartphone pertama mereka, yakni Mi 1.

Pada tahun-tahun berikutnya Xiaomi terus menghadirkan generasi terbaru dari produk smartphone mereka tersebut, mulai dari Mi 2 (2012), Mi 3 (2013), Mi 4 (2014) yang membawa spesifikasi cukup tinggi dengan harga yang terjangkau. Dan pada tahun 2014 ini Xiaomi mulai melebarkan sayapnya ke pasar luar Tiongkok. Singapura menjadi negara pertama Xiaomi memulai debut internasional nya. 

Mereka saat itu memperkenalkan Redmi 1 dan Mi 3 adalah telepon cerdas yang pertama kali dijual di Singapura masing-masing pada tanggal 21 Februari dan 7 Maret. Setelah Singapura, Xiaomi mulai memasuki pasar Malaysia, Filipina, dan India. Dan beberapa bulan berikutnya, Xiaomi memulai ekspansi ke berbagai negara seperti Indonesia, Thailand, Rusia, Turki, Brasil, dan Meksiko.

Di Indonesia, Xiaomi memulai debut pertama mereka pada 2014 dengan Redmi 1S, yang pada saat itu bandrol dengan harga 1,5 juta rupiah, harga yang tergolong kompetitif pada saat itu. Pada tahun-tahun berikutnya Xiaomi terus menghadirkan produk terbaru mereka seperti Mi series, Mi Max series, Redmi series, dan Redmi Note Series, dll. 

Pada 2016, lahir seri premium dengan nama Mi Mix series, yang hadir dengan dengan desain yang nyentrik dibandingkan smartphone lain, yakni dengan bezel atas yang sangat tipis dan konfigurasi kamera depan yang unik. Pada 5 September 2017, Xiaomi merilis Mi A1 yang merupakan smartphone dengan Android One pertama mereka. Yang memiliki slogan: Created by Xiaomi, Powered by Google.

Dan Xiaomi pun mulai membangun fasilitas pabrik diluar Tiongkok, Brazil menjadi tempat pertama mereka merakit smartphone di luar Tiongkok. Karena respon positif dari pasar Indonesia, Xiaomi mulai membangun pabrik di Indonesia dengan menggandeng PT. Sat Nusapersada yang berlokasi di Batam pada 2017. Sama halnya seperti pasar Indonesia, Xiaomi juga membangun fasilitas pabrik di India.

Pada 2018, Xiaomi meluncurkan sub-brand mereka yakni Pocophone. Pocophone sendiri berfokus pada konsumen tech enthusiast atau penggila gawai. Produk pertama dari Pocophone adalah Poco F1, yang memiliki spek mumpuni dengan harga yang cukup terjangkau dikelasnya. Namun pada tahun 2020, Pocophone mengumumkan untuk menjadi brand independen. Akan tetapi tetap memakai pasokan teknologi dari Xiaomi.

Di awal 2021, di akhir masa jabatan sebagai presiden Amerika, Donald Trump memasukkan Xiaomi ke dalam blacklist atau daftar hitam, Xiaomi di tuduh sebagai perusahaan militer Tiongkok. Xiaomi melayangkan protes dan membawa hal ini meja hijau. Dan akhirnya Blacklist Xiaomi yang dijatuhkan Departemen Pertahanan Amerika Serikat telah dibatalkan oleh Rudolph Contreras di pengadilan US District Court for the District of Columbia. Rudolph menyebut blacklist itu dijatuhkan tanpa alasan yang jelas alias sembarangan.

Dan pada 2021 ini, Xiaomi mengumumkan logo baru mereka. Perbedaannya dengan logo lama memang tak banyak, namun logo baru ini memiliki filosofi tersendiri. logo baru ini dirancang oleh Kenya Hara, desainer kelas dunia sekaligus Presiden Nippon Design Center (NDC).Dalam merancang logo baru Xiaomi, Hara memakai formula matematika 'super-ellipse'.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline