Lihat ke Halaman Asli

Alifah Thaha

Mahasiswi S1 Pendidikan Masyarakat UPI

Pemberdayaan Pemuda oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Masyarakat UPI di RW 05 Pasirluyu Kota Bandung

Diperbarui: 24 Desember 2023   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Kegiatan

Program studi Pendidikan Masyarakat (PenMas) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) hadir sebagai bentuk persiapan mahasiswa untuk menoreh kontribusi dalam memberdayakan masyarakat pada segala sektor. Project-Based Learning (PBL) menjadi salah satu moda pembelajaran yang dapat dilakukan untuk memberdayakan melalui ladang pencerdasan. Pasalnya PBL ini merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pengalaman praktis dan penerapan konsep dalam konteks nyata. Memiliki makna bahwasanya PBL diterapkan dengan alasan untuk mengembangkan kecakapan akan pemahaman yang berkelanjutan melalui sebuah projek. 

Pada penugasan mata kuliah Manajemen Perubahan yang berkolaborasi dengan mata kuliah Kepemimpinan dan Dinamika Kelompok, mahasiswa-mahasiswi PenMas UPI memilih fokus kepemudaan yang bertempat di Jalan Pasirluyu Raya RW 05, Kelurahan Pasirluyu, Kecamatan Regol, Kota Bandung. Pemilihan objek ini beralasan bahwa salah satu anggota kelompok penugasan yang merupakan warga setempat memiliki keresahan akan aktivasi pemuda pada ranah pengembangan wilayah yang dinilai cukup minim. Hal ini ditindaklanjuti pada hari Kamis (16-11-2023) oleh mahasiswa-mahasiswi PenMas UPI dengan membuka ruang komunikasi dengan Pak Rasidi selaku ketua RW serta Kang Sakti selaku penanggung jawab kepemudaan RW setempat. 

Dari komunikasi tersebut didapatkan dua sudut pandang yang cukup signifikan berbeda. Namun dengan satu akar yang sama yakni, diperlukan adanya peran proaktif para pemuda lokal untuk guyub satu sama lain, dengan harapan akan terbangun kesadaran pada diri mereka untuk turut andil menjawab keresahan masyarakat yang kian akan mengembangkan wilayah tempat tinggalnya. Jumlah dari ketersediaan usia produktif pada ruang lingkup RW 05 Pasirluyu terhitung melimpah. 

Pun faktor penyebab yang ditinjau dari hasil diskusi mahasiswa PenMas UPI dengan Pak Rasidi dan Kang Sakti adalah terdapat tanda tanya perihal intervensi seperti apa yang memperlemah peran pemuda untuk wilayah setempat. Usut demi usut ternyata seperti permasalahan pemuda pada umumnya, kenakalan remaja menjadi isu yang seksi dan masif tersebar. Seperti adanya geng motor (gangster) yang merembet pada permasalahan lainnya seperti konsumsi minuman keras (alkohol), penggunaan narkoba, dan semacamnya. Tidak menutup kemungkinan juga di luar dari gangster, era globalisasi membuat akses pada segenggam hp yang sangat terbuka lebar. 

Dengan daya filtrasi yang kurang pada diri seorang pemuda, hal-hal negatif akan sangat dengan mudah diakses. Hal tersebut akan berdampak pada rusaknya kualitas diri untuk berpikir dan berbuat kebaikan. Ada Pula beberapa pemuda yang pasif terhadap lingkungan sekitar dan memilih untuk diam. Dari sejumlah permasalahan terkait kenakalan remaja yang telah dijabarkan, akar dari semua itu adalah di masa remaja yang terhitung rentan terhadap segala sesuatu di sekelilingnya, kurang mantapnya pengawasan dan pemahaman pada diri pemuda akan berdampak pada ketangguhan diri dengan dampak lebih luasnya lagi adalah stabilitas wilayah.

Atas hasil survey kebutuhan tersebutlah kelompok penugasan yang merupakan mahasiswa-mahasiswi PenMas UPI merancang PBL yang akan diimplementasikan pada objek pilihan. Projek yang mahasiswa PenMas UPI bawa dikemas dalam bentuk diskusi riang bersama pemuda-pemudi setempat mengenai ketangguhan pemuda yang bermitra dengan DKM Al-Mu'minun. Dengan mengusung judul dan tema, "Sagolek Pangkek: Membangun Ketangguhan Pemuda dengan Penuh Komitmen dan Konsistensi".

PBL ini akhirnya diselenggarakan pada 16 Desember 2023 dengan lancar. Kegiatan dilaksanakan di madrasah DKM Al-Mu'minun yang dihadiri oleh sekitar 30 pemuda dengan rentang usia 10 s.d. 17 tahun (siswa/i SD, SMP, & SMA). Pun juga pihak dari pengurus DKM Al-Mu'minun turut mendukung dan memeriahkan kegiatan. Mahasiswa PenMas UPI membawa alur diskusi dari mulai pembentukan kerangka berpikir mengenai definisi dari pemuda itu sendiri. Yang kemudian dilanjut dengan peran dan fungsi, tantangan, dan cara yang benar untuk menghindari. 

Respon yang didapat pun para pemuda sangat antusias dalam berdiskusi dan mereka semakin tertarik untuk mengetahui lebih dalam terkait apa peran yang mereka bisa isi ruang-ruangnya untuk turut menyelesaikan permasalahan yang ada. Pengurus DKM Al-Mu'minun juga berorientasi untuk melanjutkan topik bahasan melalui kegiatan yang serupa. Terbangunnya kesadaran dan pemahaman adalah bekal untuk membangun mentalitas kontribusi proaktif pemuda terhadap pengembangan wilayah melalui tahapan jangka panjang yang akan berujung pada regenerasi. 

"Kami sangat berterima kasih kepada akang-teteh mahasiswa dari jurusan Pendidikan Masyarakat UPI sudah datang ke sini. Kegiatan semacam inilah yang betul dibutuhkan oleh anak-anak muda di sini, jadi cocok lah. Harapannya nggak berhenti di sini ya", sebut Pak Iman selaku salah satu pengurus DKM Al-Mu'minun. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline