Lihat ke Halaman Asli

Efektifkah Pembelajaran Daring di Masa Pandemi?

Diperbarui: 22 Agustus 2020   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: wartakota.tribunnews.com

         Dampak pandemi Coronavirus desease (Covid-19) yang terjadi sepanjang tahun ini dirasakan oleh seluruh umat manusia di segala sektor, baik ekonomi, sosial, pendidikan, dan sektor lainnya. Seiring berjalannya waktu geliat beberapa sektor sudah mulai berjalan, terutama ekonomi yang merupakan kebutuhan dasar manusia. Namun, sektor pendidikan nampaknya harus lebih bersabar untuk memulai kegiatannya.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa sektor pendidikan adalah bagian yang sangat penting dalam perkembangan umat manusia, sehingga dalam pandemi hebat seperti sekarang ini pendidikan harus tetap berjalan, walaupun terpaksa menggunakan cara yang berbeda dari biasanya. Maka, sistem pembelajaran jarak jauh atau daring pun menjadi solusi yang tepat untuk menjawab kebutuhan pendidikan di masa seperti ini.

Sistem pembelajaran jarak jauh pun diambil sebagai kebijakan nasional oleh berbagai negara, salah satunya Indonesia, Setelah hampir seluruh wilayah di Indonesia mengumumkan pembatasan sosial, dan gerakan Stay at Home atau mengisolasi diri di rumah guna menghindari penyebaran virus. Kegiatan belajar mengajar yang selama ini berjalan tentu menimbulkan kontak fisik langsung baik antara guru dengan murid atau murid dengan teman sebaya, tentu memiliki resiko tinggi terpapar virus, oleh karena itu pemerintah terpaksa mengambil kebijakan pembelajaran jarak jauh.

 Berdasarkan dari surat edaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) No. 4 tahun 2020 tanggal 24 Maret 2020  tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan pada masa darurat penyebaran coronavirus desease (Covid-19), sistem pembelajaran berbasis daring di Indonesia pun dimulai.

Sistem pembelajaran baru ini menjadi tantangan baru bagi seluruh pelaku di sektor Pendidikan, baik sekolah, guru, siswa, bahkan hingga wali murid. Sekolah dituntut membuat sistem belajar jarak jauh yang efektif sehingga kurikulum dan tujuan dapat tercapai seutuhnya. Di sisi lain, guru juga mendapat tantangan berat, karena disamping harus membuat strategi mengajar yang efektif, guru pun bertanggungjawab atas jalannya pembelajaran daring ini.

Sebagai informasi ada lima komponen pembelajaran yang harus dipenuhi agar pembelajaran tersebut efektif atau biasa dikenal dengan Anchor Poin, yaitu Tujuan pembelajaran ,materi pembelajaran atau bahan ajar, pendekatan (metode) pembelajaran, media, serta evaluasi pembelajaran. Tentu guru tidak boleh meninggalkan salah satu komponen tersebut agar pembelajaran daring dapat berjalan maksimal.

Tugas yang tak kalah sulit pun diemban orang tua, dalam pelaksanaan pembelajaran daring hanya orang tua yang dapat membimbing dan mengawasi secara langsung proses pembalajaran model ini, oleh karena itu orang tua dituntut aktif dalam mengikuti proses belajar anak, terutama untuk anak yang masih dalam tahap usia dini.

Kemendikbud memberi arahan bahwa tiga tugas utama dalam mendesain dan mengimplementasikan pembelajaran jarak jauh yakni, apa, siapa, dan dimana.  Apa disini maksudnya materi apa yang akan disamaikan oleh guru kepada murid, apakah hanya berupa tugas kognitif atau ada yang menuntut motorik siswa, lalu siapa yaitu, kepada siapa materi disampaikan, tentu sudah jelas materi disampaikan kepada peserta didik masing-masing, namun permasalahannya apakah materi tersebut tersampaikan kepada yang bersangkutan dengan baik, lalu ketiga adalah Bagaimana, yaitu bagaimana guru menyampaikannya, melalui platform belajar online, seperti Ruang Guru,Google Classroom, Zoom Meeting atau cukup dengan layanan pesan singkat saja.

Namun, dalam kenyataannya pembelajaran daring menemui banyak kendala dalam pelaksanaannya, sebuah sistem baru bersakala raksasa yang masih dalam tahap uji coba memang lumrah menghadapi barbagai kendala. Dalam sejarahnya belum ada negara yang menerapkan pendidikan berbasis teknologi secara nasional, oleh karena itu ini merupakan salah satu awal lompatan kemajuan teknologi, karena sudah terlanjur basah harus menerapkan sistem pembelajaran daring, maka sekalian saja diuji coba efektifitas pendidikan yang mengadopsi teknologi sebagai medianya.

Boleh jadi beberapa tahun mendatang seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem pendidikan akan mengadosi Teknologi sebagai media utamanya, maka ini kesempatan untuk memulai kemajuan tersebut.

Masih banyak daerah di Indonesai yang tidak terjangkau koneksi internet (Sumber : www.harapanrakyat.com)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline