PENDAHULUAN
Pariwisata adalah salah satu hal yang membuat sebuah negara menarik untuk dikunjungi, termasuk Indonesia. Sektor pariwisata dapat membantu penghasilan dari negara itu sendiri, bahkan membantu mengembangkan perekonomian masyarakat serta melestarikan kekayaan alam. Karena banyaknya hal positif dari adanya pariwisata maka kita harus mengembangkan dan selalu berinovasi atas pariwisata yang kita miliki. Dalam hal itu, masyarakat harus bekerja sama dengan pemerintah untuk mewujudkan pengembangan di sektor pariwisata. Seperti yang diungkapkan oleh (Widayati & SBM, 2018), pembangunan kepariwisataan memerlukan perencanaan dan perancangan yang baik. Butuhnya perencanaan yang baik dirasakan oleh pemerintah selaku pemegang fungsi pengendali dan pengarah, dirasakan pula oleh swasta karena makin tajamnya kompetisi. serta menyadari bahwa keberhasilan suatu bisnis tidak akan terwujud jika tidak mendapat dukungan dari berbagai sektor. Peranan pemerintah sangat membantu terwujudnya objek wisata. Pemerintah memiliki kewajiban untuk mengatur pemanfaatan ruang melalui distribusi dan alokasi menurut kebutuhan. Pemerintah juga harus mengelola berbagai kepentingan secara proporsional dan tidak ada pihak yang selalu dirugikan atau selalu diuntungkan dalam kaitannya dengan pengalokasian ruang wisata.
Agrowisata merupakan salah satu contoh dari pariwisata dibidang pertanian. Agrowisata memanfaatkan pertanian sebagai objek wisatanya. Dijelaskan oleh Nurisjah bahwa agrowisata atau yang dimaksud wisata pertanian diartikan sebagai rangkaian aktivitas wisata yang memanfaatkan lokasi atau sektor pertanian mulai dari awal produksi hingga diperoleh produk pertanian dalam berbagai skala dan sistem yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, pengalaman, dan rekreasi di bidang pertanian (Budiarti & Muflikhati, 2013).
Menurut Sanjaya, melalui pengembangan agrowisata dalam pemanfaatan lahan dengan menonjolkan budaya lokal, diharapkan dapat meningkatkan sekaligus melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara teknologi dan budaya lokal yang sesuai dengan lingkungan pada kondisi alaminya (Mayasari & Ramdhan, 2013).
ISI
- Masalah Pada Potensi Agrowisata Perkotaan
Agrowisata merupakan contoh dari sektor pertanian yang memiliki bentuk ekonomi kreatif,
agrowisata dapat memberikan nilaai tambah bagi usaha agribisnis dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan petani. Agrowisata juga dapat dikatakan sebagai kombinasi antara pertanian dan pariwisata (Makarim & Baiquni, 2016). Agrowisata dapat dilakukan di desa maupun di kota. Wisata pertanian ini akan dijadikan pilihan bagi mereka yang ingin berlibur atau bahkan menambah pengetahuan. Mungkin saja kota besar merupakan peluang bagi para petani untuk menjalankan bisnis agrowisata, dimana petani menggambarkan dan mengembangkan konsep agrowisata yang memiliki pemandangan khas dan berbagai teknologi pertanian di tengah padatnya kota.
Melalui konsep agrowisata perkotaan, maka harus adanya ketersediaan lahan di tengah kota yang siap untuk dijadikan agrowisata. Ketersediaan lahan di kota merupakan masalah serius, karena banyaknya alih fungsi lahan pertanian ke lahan non-pertanian. Dijelaskan oleh (Kabupaten et al., 2015), bahwa semakin berkurangnya luas lahan bagi pertanian akan menghilangkan potensi dalam memproduksi padi yang dapat memenuhi kebutuhan bagi daerah sendiri maupun daerah lain. Hal tersebut membuat lahan pertanian menjadi sangat penting keberadaannya guna menjaga ketahanan pangan. Selain itu apabila alih fungsi lahan saat ini tidak bisa dikendalikan maka akan mempercepat alih fungsi lahan yang akan terjadi dikemudian hari. Dari penjelasan tersebut dapat dibuat kesimpulan bahwa alih fungsi lahan membawa dampak buruk bagi ketahanan pangan. Bahkan agrowisatapun tidak bisa berkembang jika tidak ada lahan.
Sekalipun dilakukan di lahan yang sempit, agrowisata perkotaan harus dikembangkan dan dikemas secara menarik sesuai minat pasar. Luas sempitnya lahan bukan menjadi masalah, karena begitu banyak inovasi menanam dengan memanfaatkan lahan yang sempit.
- Strategi Pengembangan Agrowisata Perkotaan
Pertanian memiliki peluang yang cukup menjanjikan, selain hadirnya berguna untuk menjaga ketahanan pangan, sektor pertanianpun dapat dijadikan pariwisata. Untuk itu, perlu dilakukan berbagai upaya untuk dapat mendukung adanya pengembangan agrowisata di tengah perkotaan. Menurut (Pambudi & Setyono, 2018) dalam mengembangkan agrowisata, perlu dilakukannya upaya pelatihan dan pemberian pendidikan kepada kelompok tani binaan yang nantinya kelompok tani binaan ini yang akan menjadi contoh bagi kelompok tani yang lain. Diperlukan juga peran aktif dari penyuluh pertanian setempat dalam pemberian pendidikan dan pelatihan kelompok tani tersebut yang bertujuan untuk menambah pengetahuan dan aksesibilitas petani terhadap teknologi yang ada di pertanian mulai dari pembibitan, pengolahan, pemanenan dan pengolahan pasca panen hingga pemasaran hasil pertaniannya.