Pada era digital seperti saat ini pembukaan akses terhadap internet menjadi sangat mudah. Segala yang kita perlukan dapat kita temuin di digital sesuai dengan apa yang ingin kita cari.
Hal tersebut memang sangat memudahkan kita semua dalam berbagai hal. Tidak perlu repot dalam mengirim pesan tulis dan dapat mencari tau banyak hal yang ingin kita tahu dan hal tersebut sangat mudah di lakukan.
Segala hal yang memberi dampak positif dapat juga memberi dampak yang negatif. Dengan perubahan yang besar besaran terhadap teknologi membuat beberapa oknum memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan hal-hal yang tidak boleh di lakukan namun dapat terjadi dengan mudah karena adanya internet dan teknologi yang ada pada saat ini.
Salah satunya seperti Penyebaran hal-hal yang bersifat asusila baik video, gambar, cerita, atau akses melakukan hal asusila. Hal tersebut menjadi salah satu perbuatan yang tidak boleh di normalisasikan karena kita madih memiliki nilai norma dalam kehidupan bermasyarakat.
Mangsa utama dari penyebaran hal seperti di atas adalah para remaja, para remaja yang sedang mencari tahu banyak hal tanpa diketahui itu dapat memberi pengaruh buruk pada mereka. Faktor yang paling sering membuat para remaja mencari hal yang berbau asusila dikarenakan rasa penasaran yang tinggi.
Pada dasarnya masa remaja adalah masa dimana mereka mencari tau banyak hal yang mereka belum tahu. Mencoba banyak hal karena sejatinya mereka sedang mencari jati diri untuk tau lebih dalam tentang diri mereka sendiri. Namun perlu di ketahui bahwa rasa penasaran tersebut bisa membuat mereka jatuh kedalam lubang yang salah.
Dikarenakan itu pentingnya sex education yang diberikan kepada para remaja. Hal tersebut seharusnya sudah diajarkan sejak mereka dini untuk mengurasi tindakan asusila yang bisa terjadi kapan saja.
Pada nyatanya sex education belum banyak di ajarkan oleh para orang tua kepada anaknya karena menganggab hal tersebut merupakan hal yang tabu. Yang dimana seharusnya hal hang tabu tersebut digunakan untuk pegangan para remaja agar tidak terjerumus pada jurang hitam yang dalam.
Terlebih pada era digital saat ini dimana penyebaran hal asusila yang mudah di cari di sosial media. Walaupun sudah di lakukan banyak pemblokiran dan pertentangan hal tersebut tidak membuat konten-konten seperti tersebut berkurang.