Lihat ke Halaman Asli

Dukung Pengembangan Ecovillage, KKN UNS Dorong Masyarakat Desa Jati Memanfaatkan Limbah

Diperbarui: 7 Maret 2023   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Universitas Sebelas Maret (UNS) secara resmi telah melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode Juli-Februari 2023. KKN kali ini merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Membangun Desa yang menekankan mahasiswa untuk membuat program berkelanjutan di desa.

Salah satu desa yang menjadi lokasi KKN mahasiswa adalah Desa Jati, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen. Desa Jati memiliki area lahan pertanian yang masih luas. Mayoritas masyarakat bekerja sebagai petani dengan komoditas utama padi. Potensi pertanian inilah yang coba untuk dikembangkan oleh mahasiswa KKN kelompok 13 yang berlokasi di Desa Jati. 

"Dalam rangka membangun Desa Jati yang berkelanjutan, tim kami mengusung tema Ecovillage, dimana kami berusaha membangun budaya masyarakat desa yang berwawasan lingkungan. Dengan pengembangan berbasis ecovillage, secara otomatis akan mendukung adanya pembangunan pertanian yang berkelanjutan pula" papar ketua kelompok KKN 13, Santos

Terdapat 11 program kerja yang dibawa oleh mahasiswa. Dua diantaranya berfokus pada pemanfaatan sampah dapur. Mengingat sampah masih menjadi momok di berbagai daerah tak terkecuali di Desa Jati.

"Jadi, kami mendorong warga disini untuk mengolah sampah menjadi sesuatu yang bernilai guna. Untuk pertanian, kami mengajarkan cara membuat eco-enzyme dari sampah organik yang nantinya itu bisa dimanfaatkan sebagai pupuk dan pestisida organik" jelas ketua Kelompok 13 KKN UNS.

Sosialisasi pembuatan ecoenzyme dilakukan melalui beberapa rangkaian acara yaitu penyampaian materi, praktik pembuatan secara langsung, pembagian sampel ecoenzyme yang siap pakai, serta praktik aplikasi ecoenzyme pada taman TOGA. Kegiatan ini telah terlaksana pada tanggal 16 Februari 2023 yang dihadiri oleh ibu-ibu rumah tangga. 

Dok. pribadi

Tak ketinggalan, masalah limbah minyak jelantah juga turut disosialisasikan kepada masyarakat. 

"Minyak jelantah jika dibuang sembarangan akan mencemari tanah dan menurunkan kesuburan. Kalau bisa itu jangan sampai terjadi. Tujuan kita adalah pertanian berkelanjutan, artinya kita perlu menjaga sumber daya pertanian untuk generasi berikutnya" ujar Santos

Pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir limbah jelantah. Kegiatan sosialisasi pembuatan lilin dilakukan di balai desa, dihadiri oleh perangkat desa serta ibu-ibu PKK Desa Jati. Pelaksanaan program terdiri dari sosialisasi pentingnya menjaga lingkungan serta manfaat pembuatan lilin aroma terapi dari limbah minyak jelantah, demonstrasi secara langsung, dan sesi tanya jawab/diskusi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline