Lihat ke Halaman Asli

Alif MuhammadAnaksa

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Bisa karena Biasa

Diperbarui: 4 Juni 2022   04:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Bisa Karena Biasa

Haloo balik lagi bersama saya pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya selama 2 semester dalam mata kuliah kewarganegaraan dimana hampir seluruh pertemuan dilaksanakan dengan menulis artikel atau bisa dibilang seluruh tugasnya berbentuk artikel, sehingga saya sudah menulis hingga 20 artikel karena tugas dari mata kuliah ini, menurut saya ini sangat menari karena saya yang awalnya hanya suka membaca buku berubah menjadi orang yang juga terbiasa menulis, untuk hobi membaca sendiri saya sering membaca buku buku yang bertemakan sejarah, politik, komik, novel dan lain lain dengan harapan dapat menambah kosa kata saya yang sebenarnya hobi juga dalam public speaking atau berbicara tampil di depan banyak orang, namun berbicara soal menulis saya masih sangat awam, tulisan saya masih belum menarik masih banyak salah tanda baca, salah ejaan apalagi masalah isi konten atau isi artikel saya menjadi merasa lebih rendah diri ketika hobi saya yang dulunya sering berbicara dan membaca pada faktanya saya tidak sehebat itu dalam menulis artikel tentunya, dan beruntungnya saya, yah disini lah tempat saya melatih dan membantu diri saya untuk menambah hobi baru yaitu menulis, walaupun pada awalnya bahkan sampai sekarang juga saya kadang masih merasa terpaksa ketika harus menulis artikel dengan 800 kata apalagi ketika harus dikerjakan bersama dengan tugas yang lain, dan di kejar deadline lain, belum lagi saya membantu kakak sepupu saya, namun yah itu adalah kewajiban dan tanggung jawab kami sebagai seorang mahasiswa yang membutuhkan nilai, dan harus berani mengorbankan energinya untuk mendapatkan nilai, dan saya rasa itu fair fair saja selama itu tidak menyebabkan saya jatuh sakit saya rasa itu masih normal dan kita juga sebagai generasi muda tentunya harus menghabiskan energi serta kemampuan kita di mana di berikan energi, waktu dan kesempatan yang jauh lebih banyak daripada orang tua kita yang duluan lahir dibandingkan kita sudah sepatutnya untuk melatih dan membiasakan diri kita untuk keluar dari kenyamanan karena saya percaya bahwa kenyamanan sebenarnya tidak bertahan lama kita harus keluar dan mencari zona nyaman baru seperti yang saya rasakan dulu dimana saya yang sangat nyaman dengan membaca dan bercerita pada akhirnya saya di hadapkan dimana harus membuat artikel hampir setiap minggu dan isi nya harus 800 kata sungguh itu adalah suatu ujian yang besar bagi saya berhubung saya juga tidak punya pengalaman banyak soal menulis namun karena tugas mata kuliah ini yang melatih saya untuk menyukai menulis dan membuat saya terbiasa untuk menulis, yah semoga saja walaupun mata kuliah ini sudah tidak saya ikuti lagi, tapi kebiasaan yang di bentuk dalam mata kuliah ini khususnya menulis artikel dapat saya manfaatkan dan gunakan di masa depan dan juga, mungkin bisa mengisi waktu luang saya yang biasanya saya hanya isi dengan bermain game seperti coc, pes mobile, mobile legend dan game mobile lain yang terkadang membuat saya lupa waktu, apalagi melihat hal hal yang sebenarnya tidak begitu penting seperti scroll tiktok, scroll ig, dan nonton yutub tentang konten makanan yang dimana makanan tersebut tidak akan hadir didepan saya juga, yang perannya hanya untuk membuat saya lapar dan ngiler saja, bayangkan kita menonton orang yang makan, sedangkan kita hanya merasakan laparnya saja, walaupun sebenarnya dapat menjadi referensi juga bagi kita untuk memilih menu makanan tapi sebagian banyak yang menonton konten tersebut tidak juga membuat mereka memakan makanan yang mereka nonton sebagian besar hanya menonton untuk meningkatkan nafsu makan mereka dan kadang juga hanya agar merasa memiliki teman saat makan. Nah sebenarnya saya juga ingin menjadi penulis yang sebenarnya tidak memiliki konten serius tapi membahas tentang konten konten yang menarik bagi para pembaca entah sebagai tempat bacaan mereka saat gabut, saat melewati sibuknya kerja dan hal lain yang membuat mereka ingin mendinginkan kepala sesaat setelah sibuk seharian melakukan aktivitas, dan ingat dalam membuat konten atau pun artikel yang saat ini anda baca kami juga sebagai penulis bertanggung jawab terhadap konten yang kita buat, apakah itu berefek baik bagi para pembaca atau justru membuat masalah baru bagi mereka saya juga sebenarnya sangat tidak tertarik dengan artikel yang membahas konsumsi makanan seseorang seperti tidak boleh mengkonsumsi ini dengan bahan ini karena dapat membuat meninggal tiba-tiba padahal sebenarnya hanya karena pengalaman seseorang yang belum tentu juga meninggal dengan alasan makanan yang dikonsumsi nya bisa saja karena serangan jantung, terkadang banyak berita yang tersebar hoax, hoax tersebar karena kita selalu pembaca tidak mencoba untuk meriset ulang bacaan, mungkin bahasan saya sudah terlalu jauh dalam menceritakan pengalaman dan hobi saya selama mengikuti mata kuliah ini tapi saya bahagia karena dengan mengikuti mata kuliah pak Edhy selalu dosen mata kuliah kewarganegaraan yang melatih kemampuan menulis mahasiswanya saya merasakan bahwa beliau ingin melatih soft skill kami dan saya sadar bahwa dengan kebiasaan menulis ini bisa dikembangkan suatu saat dan pasti akan sangat bermanfaat saat menulis proposal ataupun skripsi di semester akhir nanti dan yah Terima kasih banyak Pak Edhy atas tugasnya yang membuat pusing tapi membentuk kami keluar dari zona nyaman dan menjadikan kami next level person, makasih banyak pak, semoga bekal karena menulis ini dapat saya pribadi manfaatkan nantinya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline