Peringatan ke 235.000 tahun pertempuran Blaag melawan ras Dingg di Galaksi Andromeda
Alooou manusia bumi. Apa kabarnya nih. 'Perkakas'nya masih bagus dan berfungsi bukan? Hahaha...
Setelah sempat istirahat nulis (karena sibuk menulis di akun kloningan), aku kembali mengunjungi teman-teman manusia bumi. Masih soal bola. Kali ini aku mau membahas sedikit seputar permainan timnas U23 melawan Papua Nugini tadi malam. Juga soal CAS.
Kemenangan Indonesia melawan Papua Nugini memang patut diapresiasi. Namun secara pribadi aku justru merasa kecewa. Bukan soal skornya, namun soal 'mutu' pertandingan.
Tadinya aku antusias nonton karena pada laga lawan Laos aku gak nonton (gak nonton karena lagi sibuk chatting dengan mahkluk yang bermukim di Callisto, salah satu bulan di Planet Yupiter, hehehe). Namun antusiasku berkurang setelah melihat pelatih RD memasukkan pemain, padahal setahuku jatah pemain cadangan yang tiga orang sudah habis. Aku gak menghitung berapa persisnya namun kalau gak salah ada sekitar 7-8 pemain yang diganti dalam pertandingan semalam.
Aku gak mengikuti berita soal MNC Cup ini namun banyaknya pergantian pemain membuat aku bertanya: Ini turnamen atau pertandingan persahabatan? Jika turnamen kenapa pergantian pemain bisa sebanyak itu?
Justru dengan banyaknya pergantian pemain, maka aku sukar meraba bagaimana sebenarnya kualitas timnas U23 ini. Aku juga gak bisa mengetahui bagaimana stamina, yang bukan rahasia umum merupakan kelemahan terbesar timnas.
Secara permainan, aku pikir timnas Garuda udah bagus. Teknik bagus, skill dan kecepatan juga bagus (ya bagaimana gak cepat jika pemainnya baru masuk lapangan ya?)
Lepas dari nuansa 'persahabatan' dalam apa yang disebut sebagai turnamen, aku berharap para pemain bisa mengambil manfaat sebesar-besarnya dari pertandingan yang dilakoni. Jika juara, jangan pongah karena kualitas lawan yang memang seadanya.
CAS molor?
Poin kedua yang ingin aku bahas adalah seputar gugatan sejumlah pihak ke CAS. Tulisan ini masih ada kaitannya dengan yang dibuat bung Wilfun Afnan. Sama halnya dengan bung Wilfun, aku juga menerima email dari CAS yang isinya serupa (sebenarnya yang menerima emailnya adalah wujud penyamaranku di bumi, hehehe).