Lihat ke Halaman Asli

Di Planet Lain Juga Ada Ilmu Beladiri....

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13373008221977959182

[caption id="attachment_177726" align="aligncenter" width="500" caption="Beladiri dari Planet Klingon, Mok�bara (foto: mentalfloss.com) "][/caption]

ILMU beladiri merupakan bagian dari peradaban. Di planet bumi, beladiri berkembang seiring dengan kemampuan manusia beradaptasi dengan alam dan lingkungan.

Leluhur kami telah mengamati bumi sejak planet biru ini dihuni makhluk raksasa (manusia bumi menyebutnya dinosaurus). Sejak awal, kami mengamati bagaimana manusia bumi menyiasati gangguan dari hewan buas dengan apa yang disebut sebagai ilmu beladiri. Belakangan, beladiri tak hanya untuk menghadapi hewan buas namun juga sesama manusia.

Dewasa ini, rata-rata setiap etnis dan kebudayaan di planet bumi punya ilmu beladiri. Di Cina disebut kung fu. Di Brazil namanya Capoeira. Di Israel disebut Krav Maga. Di Jepang terkenal dengan karate. Indonesia disebut Pencak Silat. Gerakannya beda. Jurusnya beda. Namun tujuannya sama. Bagaimana melindungi diri dan mengalahkan lawan.

Beladiri tak hanya monopoli manusia bumi. Di planet lain, di berbagai galaksi, di berbagai nebula, juga ada beladiri. Tentu gerakan disesuaikan dengan fungsi dan bentuk tubuh. Karena tidak semua makhluk di planet lain itu berbentuk humanoid (berbentuk manusia seperti di bumi).

Di planet Klingon, ilmu beladirinya disebut Mok'bara. Di planet Gram67 yang ada di Nebula Orion, ilmu beladiri disebut Svizx. Di planet Mefghhh, ilmu beladirinya disebut Opklhhh. Di planet Krypton (tempat asal Kar El alias Superman) beladirinya disebut Klurkor. Dan seterusnya.

Sekalipun relatif jarang digunakan, beladiri juga dikenal di planet tempat aku berasal, Xuxaxaja. Ada empat tipe beladiri yang ada di planet Xuxaxaja, karena hakekatnya kami berasal dari empat ras yang berbeda. Sejak 507 tahun menurut penanggalan bintang, beladiri di planetku mulai ditinggalkan, karena dirasa tidak diperlukan. Kami hidup dengan damai, sehingga beladiri dianggap tidak relevan lagi. Beladiri hanya dianggap sebagai bagian dari olahraga, dan dipelajari hanya supaya tidak punah.

***

Begitu terdampar di bumi, aku langsung jatuh cinta dengan Pencak Silat, beladiri khas Indonesia. Dari gerakannya yang terkesan gemulai, aku menemukan keindahan dan juga kekuatan. Yang membuatku kagum adalah fakta bahwa Pencak Silat di Indonesia ternyata banyak coraknya. Setiap daerah punya corak yang berbeda. Ilmu Pencak Silat Sumatera berbeda dengan di Jawa. Beberapa tempat di Jawa juga berbeda coraknya. Begitu juga dengan Kalimantan. Dan Sulawesi.

Dari segi kehebatan dan kekuatan, Pencak Silat sebenarnya tidak kalah dibanding kung fu atau karate, yang lebih dulu mendunia. Ketangguhan Pencak Silat digambarkan dengan bagus sekali dalam The Raid, film produksi Indonesia yang kini mengglobal. Apa yang dipaparkan dalam The Raid bukan rekayasa komputer, tapi betul-betul melukiskan ketangguhan Pencak Silat.

Karena tertarik dengan beladiri, aku juga suka membaca berbagai kisah tentang silat. Baik yang kungfu (cerita dengan setting Cina atau Tiongkok kuno), maupun Pencak Silat dengan setting Indonesia (atau Nusantara) tempo dulu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline