Lihat ke Halaman Asli

Diego Pahlawan? Mungkin. Tapi Dia Tidak Profesional!

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KEPOPULERAN Diego Michel  meningkat tajam setelah dengan gagah berani memutuskan secara sepihak kontraknya dengan klub Pelita Jaya. Alasan Diego amat sangat patriotis. Yakni ingin membela tim nasional Indonesia. Diego yang menjadi andalan tim Garuda dalam Sea Games yang baru lalu memang pemain naturalisasi. Peluang Diego untuk kembali memperkuat tim Garuda dipastikan tak akan terwujud jika dia masih membela Pelita Jaya, yang menjadi peserta kompetisi illegal.

Belakangan Diego bergabung dengan Persija. Pemain serba bisa ini dipastikan sudah memesan satu tempat di posisi utama tim Garuda.

Untuk alasan patriotis, bolehlah aku mengacungkan jempol (dalam wujud asliku sebagai Alien aku gak punya jempol, hehehe. Tapi dalam wujud humanoid aku punya). Namun untuk urusan profesionalitas, maaf jika aku harus mengatakan, Diego bukan pemain sepakbola profesional. Bahkan apa yang dilakukannya dapat disebut sebagai aib jika ditinjau dari sisi profesionalisme.

Sebagai pengamat sepakbola amatiran yang datang dari planet lain, aku tahu kalau Diego bukan satu-satunya pemain yang merasa tidak nyaman di klubnya. Di berbagai liga dunia, terutama Liga Inggris, Spanyol, Italia dan Jerman, ada puluhan bahkan mungkin ratusan pemain yang tidak betah dengan klubnya. Biasanya pemain tidak betah karena hanya menjadi cadangan dan kalah bersaing di starting eleven. Posisi sebagai spesialis cadangan merupakan mimpi buruk karena bisa mengubur impian si pemain untuk memperkuat tim nasional.

Namun sepanjang yang aku tahu, baru Diego satu-satunya yang ‘berani’ memutuskan kontrak secara sepihak dengan klubnya dan dengan enteng pindah ke klub lain. Pemain-pemain lain di liga besar Eropa, sepanjang yang aku tahu, tak ada yang bertindak sebodoh itu.

Contoh paling aktual adalah Carlos Tevez, yang bermain di klub pemuncak Liga Inggris Manchester City. Tevez tidak betah di City dan tidak nyaman menetap di kota Manchester. Saking tidak betahnya dia pernah menolak bertanding. Namun sebesar apapun rasa tidak suka Tevez pada City, dia masih menghormati kontrak dengan klubnya. Sepanjang klub tidak menjual atau meminjamkan di bursa transfer, Tevez akan tetap menjadi milik City. Tak pernah kita mendengar berita bahwa secara sepihak Tevez memutuskan kontrak dengan City dan pindah ke klub lain yang diinginkannya. Tevez hanya bisa keluar dari City jika dijual atau dipinjamkan, atau jika masa kontaknya sudah habis.

Contoh lain adalah Cesc Fabregas. Karena klubnya Arsenal tak juga meraih prestasi, Fabregas gerah dan ingin hengkang. Kebetulan klubnya semasa remaja, Barcelona, tertarik. Namun selama beberapa musim kepindahan Fabregas terganjal karena Arsenal tak memberi lampu hijau. Walau tidak nyaman, Fabregas menghormati kontrak dengan Arsenal dan tetap bermain sepenuh hati. Fabregas akhirnya bisa mengenakan seragam Barca. Namun itu terjadi setelah klub Arsenal setuju menjualnya.

***

Yang terjadi pada Diego dan Pelita Jaya membuat aku bertanya-tanya. Apakah memang ada peraturan yang mengijinkan seorang pemain memutuskan kontrak secara sepihak dengan klub dan pindah ke klub lain? Kalau melihat bagaimana berangnya reaksi Pelita Jaya, aku menduga pasti tidak. Diego menggunakan ‘kelemahan’ Pelita Jaya sebagai peserta kompetisi ilegal untuk mewujudkan keinginannya. Dan seperti yang bisa kita lihat, walau meradang, pihak Pelita Jaya memang tak bisa mengadu kepada ‘pihak berwenang’ karena posisinya sebagai peserta liga ilegal.

Kita mungkin bisa membenarkan motivasi Diego yang pindah karena ingin memperkuat timnas. Namun apakah ada jaminan bahwa dia tak akan mengulangi aksinya? Apakah ada yang menjamin bahwa dalam beberapa bulan mendatang, jika Diego tak kerasan di Persija, dia tak akan pindah ke klub lain sebelum masa kontraknya habis?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline