Lihat ke Halaman Asli

Dialog-dialog kering

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13695626352056238575

Sebaris rindu yang tertulis dalam tiap bait puisi

kutitipkan pada sang bayu

Jaraknya kesepian..

Menunda musim berganti lagi

Mungkin itu pagi..

Berhenti sejenak, memeluk remah

Lalu apalagi euforianya?

Mata telinga tak mampu mengenang

Tempo hari..

Masa silam terlewati bagai lembar-lembar tak terganti

Matahari tumpah,

Aku ruah..

.

.

.

.

Daughter,-Candles-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline