Lihat ke Halaman Asli

Alienasi id

Merdeka kan pemikiran

Paradigma Baru Masyarakat

Diperbarui: 16 Desember 2019   17:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh : Wempi Pratama

Banyak sekali literatur yang menceritakan secara rinci sejarah manusia. Dimulai dari mereka hidup, cara mempertahankan hidup, sampai pada kemajuan sosial dan ekonomi nya.

Dalam buku homo Deus karya prof Yuval Noah Harari bahwa agenda terbesar manusia terdahulu adalah tak lepas dari kelaparan, wabah penyakit, dan perang. Manusia sangat terpuruk dengan keadaan itu dan sangat merana. Ketika jutaan manusia mati akibat kelaparan, ketika puluhan juta manusia mati di timur tengah akibat wabah penyakit .... Ketika 62,5 juta manusia mati akibat perang dunia 2. Ketika itu pula lah manusia berpikir, berusaha memecahkan masalah, berijtihad, membuat terobosan untuk bisa keluar dari problem yang sangat mengerikan itu.

Nampaknya manusia terlalu pintar, dengan dimulainya revolusi industri yang ditandai dengan lahirnya mesin uap hasil buah tangan James Watt manusia menemukan titik tolaknya untuk kemudian melawan problem yang sangat mengerikan itu.

Pada abad pertengahan manusia bisa mengatasi kelaparan ditandai dengan berkurangnya angka kelaparan di dunia. Manusia bisa mengatasi wabah penyakit ditandai dengan berkembangnya vaksinasi di kedokteran. Manusia bisa mengatasi perang dengan lobi politik, meskipun perang dingin terus berlangsung namun setidaknya bisa mencegah kematian yang sia sia.

Jadi sejujurnya apa yang tidak bisa manusia lakukan?

Manusia mengatasi problem yang menjadi agenda besar kehidupan manusia namun manusia bisa mengatasinya.

Maka yang terjadi sekarang adalah manusia mencari agenda barunya yang lebih besar dan kadang tidak masuk akal. Namun bagi ilmu pengetahuan itu sangat mungkin mungkin saja. Yaaa...inilah memang, untuk mencari hal baru bagi mereka pemikir besar harus bisa berfikir secara radikal. Melepaskan sendi sendi agama tanpa menghalangi proses berpikir.

Dalam bukunya prof. Yuval menyebutkan bahwa agenda terbesar manusia sekarang adalah imortalitas, kebahagiaan, dan keilahian. Memang ini terdengar gila. Tapi inilah perwujudan buah pemikiran manusia ketika filsafat, Ilmu biologi dan sejarah disatukan. Ketika manusia menetapkan imortalitas sebagai agenda terbesar selanjutnya maka kesenjangan antara agama dan ilmu pengetahuan menemui titik persinggungannya.

Ketika membicarakan manusia maka kelanjutannya adalah masyarakat. Masyarakat merupakan sebuah kesatuan yang terjadi antara dua orang atau lebih manusia yang berada dalam sebuah wilayah dalam jangka waktu tertentu.

Dalam kehidupannya masyarakat mengalami dinamika yang begitu hebat yang kemudian mempengaruhi taraf hidupnya. Ketika dihubungkan dengan dialektika hegel bahwa sesungguhnya segala sesuatu itu untuk mencapai kesempurnaan maka melalui apa yang dinamakan pertentangan. Maka disana dikenal yang dinamakan tesis, antitesis dan sintesis. Ketika masyarakat terdahulu hidup dengan segala keterbatasannya (tesis) maka  masyarakat waktu itu dihadapkan dengan begitu besarnya permasalahan yang sangat berat yaitu kelaparan, wabah penyakit, dan perang (antitesis) maka pada akhirnya terciptalah masyarakat hasil revolusi industri, masyarakat yang bisa mengatasi segala pertentangan yang dihadapinya (sintesis).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline