Dua tahun sudah pandemi covid-19 masih belum berakhir. Sejak diumumkannya pandemi oleh WHO (World Health Organization), banyak kegiatan yang melibatkan masyarakat secara umum terhambat. Kepanikan masa awal pandemi masih terngiang hingga saat ini, di mana banyak orang berebut bahan makanan dan masker kesehatan untuk bertahan hidup di era pandemi. Setelah melewati masa-masa sulit tersebut, pandemi menjadi bagian dari gerak-gerik kehidupan. Masyarakat mau tidak mau harus survive di tengah era pandemi seperti sekarang. Salah satu kegiatan berskala besar yag terhambat adalah kegiatan pembelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi.
Universitas Jember di tahun ini menerjunkan KKN Back to Village ke 3 secara online. Tidak ingin meghilangkan kesempatan mahasiswa untuk mengabdi pada masyarakat, Universitas Jember mewajibkan kegiatan KKN BTV 3 dilakukan secara mandiri di domisili masing-masing. Penerjunan KKN BTV sempat tertunda, hingga akhirnya pada tanggal 12 Agustus 2021 mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN resmi diterjunkan.
Selaku mahasiswa, saya, Aliefyami Putri Pertiwi dari kelompok 55 mengambil tematik program literasi desa pada masa pandemi covid-19 sebagai upaya meningkatkan minat literasi khususnya anak sekolah dasar kisaran usia 10-12 tahun di RT 02 RW 08, kelurahan Tompokersan, Kabupaten Lumajang. Beberapa program penunjang literasi yakni mengarang bebas dan mengarang dengan gambar ilustrasi, kelas bahasa Inggris, dan juga games tebak konsonan yang membuat anak dapat enjoy mengikuti kegiatan KKN.
Pada program kelas KKN bahasa Inggris diberi judul “English Class”. Materi kelas tersebut berupa greetings and introductions, days and months, counting. Ketiga materi ini sebagai bahasa Inggris dasar yang diajarkan kepada anak-anak (sasaran), mengingat bahwa di Indonesia kebanyakan masyarakat kurang tertarik dengan bahasa Inggris. Hal ini dibuktikan ketika pelaksanaan kelas KKN, salah satu sasaran mengungkapkan bahwa ia tidak bisa bahasa Inggris. “Aku nggak bisa, mbak, kalau (belajar) bahasa Inggris,” kata Ratna. Hal ini memacu saya sebagai mentor KKN untuk meyakinkan dan mengajak sasaran bahwa bahasa Inggris merupakan pelajaran yang menyenangkan. Terbukti selama kelas KKN dilaksanakan, anak-anak dapat mengikuti pembelajaran dengan mengisi soal-soal yang bersangkutan dengan materi yang diajarkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H