Lihat ke Halaman Asli

Analisis Tragedi G30S/PKI Dikaitkan dengan Teori Interaksi Simbolik George Herbert Mead dalam Sosiologi Komunikasi

Diperbarui: 15 Juli 2024   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  • G30S/PKI 1965

Salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia adalah G30S PKI. Gerakan 30 September oleh PKI yang disebut G30S PKI adalah salah satu tragedi nasional mengancam keutuhan NKRI. Seperti namanya tragedi tersebut terjadi pada tanggal 30 September 1965. Peristiwa itu berlangsung selama dua hari yakni sampai tanggal 1 Oktober 1965.
Peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang menjadi tragedi nasional tersebut diduga dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia dan menimbulkan korban di kalangan petinggi militer. Latar belakang peristiwa G30S PKI adalah sebab persaingan politik.

Peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI) merupakan salah satu peristiwa paling dramatis dalam sejarah Indonesia yang memiliki dampak yang luas, tidak hanya dalam politik tetapi juga dalam aspek sosial dan komunikasi. Untuk memahami kompleksitas peristiwa ini, kita dapat menerapkan teori interaksi simbolik dari George Herbert Mead dalam bidang sosiologi komunikasi.

  • Teori Interaksi Simbolik George Herbert Mead

George Herbert Mead mengemukakan bahwa individu membangun makna melalui interaksi sosial dengan orang lain. Komunikasi tidak hanya tentang pertukaran informasi tetapi juga tentang pembentukan makna bersama melalui simbol-simbol yang dipahami bersama. Dalam konteks peristiwa G30S/PKI, teori ini membantu kita memahami bagaimana simbol-simbol, narasi, dan interaksi sosial memainkan peran penting dalam pembentukan persepsi publik dan identitas politik.

  • Penerapan Teori dalam Konteks G30S/PKI

1. Pembentukan Identitas dan Persepsi

Dalam peristiwa G30S/PKI, simbol-simbol seperti "PKI" dan "musuh negara" dibangun dan diinterpretasikan melalui interaksi sosial dan komunikasi publik. Pemerintah Orde Baru menggunakan simbol-simbol ini untuk membangun identitas musuh yang harus dilawan oleh masyarakat, sehingga menciptakan polarisasi sosial yang mendalam.

2. Konstruksi Realitas Sosial

Teori interaksi simbolik juga menyoroti bagaimana realitas sosial konstruksi melalui interaksi dan komunikasi. Peristiwa G30S/PKI adalah contoh bagaimana narasi-narasi yang dibangun melalui media massa dan komunikasi publik membentuk persepsi tentang siapa yang benar dan siapa yang salah, serta siapa yang menjadi korban atau pelaku dalam peristiwa tersebut.

3. Pola Perilaku dan Respons Masyarakat

Pola perilaku masyarakat, termasuk dukungan atau penolakan terhadap pemerintah, juga dipengaruhi oleh simbol-simbol dan narasi yang dikomunikasikan. Masyarakat mengadaptasi perilaku dan sikap berdasarkan interpretasi mereka terhadap simbol-simbol yang ada, seperti ketakutan terhadap PKI atau dukungan terhadap tindakan keras pemerintah.

Kesimpulan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline