Lihat ke Halaman Asli

Menakar Tulisan Afi vs Gilang: Jauh Panggang dari Api

Diperbarui: 22 Mei 2017   20:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sangat menarik, juga menggelitik. Tulisan Afi Nihaya Faradisa yang diberi judul “Warisan” di akun FB-nya. Sehingga akibat tulisan ini, akun miliknya pada hari Rabu 17/5 diblokir pihak pemegang otoritas.

Tulisan “Warisan” ini, kemudian mendapat tanggapan dari Gilang Kazuya Shimura. Tulisan balasan yang diberi judul: Teruntuk dek Afi Nihaya Faradisa. Untuk membahas kedua tulisan itu, saya tak akan meng-copas-nya disini. Toh, pastilah kedua tulisan itu, sudah kita baca. Saya tak hanya membaca berulang-ulang kedua tulisan itu.  Juga menelusuri siapa keduanya lewat akun FB-nya dan sumber  lainnya.

Adalah Afi Nihaya Faradisa sebuah nama di jejaring sosial Facebook, sedang nama pemberian orangtuanya, Wahyudi dan Sumarti adalah Asa Firda Inayah. Lahir di Banyuwangi 23 Juli 1998 dengan menempuh pendidikan SD Negeri 4 Yoso Mulyo, SMP 1 Genteng (RSBI). Dan, dia baru lulus tahun ini.

Afi atau Asa adalah  seorang gadis kutu buku. Kegemaran membaca terutama tulisan pengembangan diri. Sehingga tak heran, dia punya pikiran kritis. Boleh dianggap, melebihi pemikiran teman-teman sebayanya.

Disisi lain, Gilang Kayuza Shimura lahir di Sukabumi. Entah kebetulan atau tidak, dia juga lahir pada bulan Juni pada tanggal 10 tahun 1989. Jadi, keduanya terpaut usia 11 tahun. Dai mengenyam pendidikan di SMA Pesantren Terpadu Hayyatan Thayyiban. Kemudian melanjutkan pendidikan psychology di Dresden, Jerman. Gilang juga bekerja  tour & travel. Dia juga nyambi jadi ownerSchoko Welt. Kelihatan ini perusahaan penjual makanan kecil seperti kue, permen dan coklat dsb.

Bisnis yang dilakukan Gilang ini, dia perlihatkan di foto akun FB-nya. Bahkan, Gilang juga dia nyambi jualan tas, sepatu dan jam dari tempatnya kini belajar, Jerman. Sebagai yang belajar dan sering berpergian ke luar negeri, dia melakukan bisnisnya ibarat sambil menyelam minum air.

Menyimak nama belakangnya di FP, yaitu Kayuza Shimura, Gilang mungkin kesengsem tokoh pembawa acara di televisi Jepang, yaitu Kameshi Kayuza Shimura. Terlihat dari penampilan gaya rambutnya digeraikan di depan dahinya seperti kuda poni.

Dari penulusuran akun FB Gilang, saya menemukan data lain: dia pernah ikut aksi dengan tagar (#) Bela Islam, Bela Agama, Bela Al-Qur’an, Bela Ulama. Entah jilid ke berapa dia ikut. Dia juga memajang di aku FB-nya fotonya saat aksi bersama komedian Kiwil dan Ony Syahrial; penyulih suara film animasi Sinchan.

Selain itu, pada kumpulan foto akun Gilang ada: bendera hitam dan merah putih dengan lafaz “La illaha illallah Muhammadur Rasuullah”. Bendera hitam dengan tulisan falaz syahadat itu, seringkali merujuk pada kelompok yang ingin menegakkan Khilafah di Indonesia.

Lewat data-data ini, sudah bisa diterka: siapa Afi dan siapa Gilang. Terlebih merujuk pada kedua tulisan yang menjadi viral di lini massa. Namun menakar perdebatan ini, nampak ada perbedaan sudut pandang.

Lewat tulisannya, Afi yang merasa gelisah melihat keadaan yang terjadi sekarang di tanah airnya. Artinya, Afi melihat dari kacamata objektif dan secara umum yang terjadi. Sedangkan Gilang melihatnya dari kacamata agama Islam, thok. Sehingga seperti ungkapan pepatah “jauh panggang dari pada api”.  Atau kasarnya “Jaka Sembung bawa golok.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline