Lihat ke Halaman Asli

Pesepeda Jarak Jauh Makin Marak

Diperbarui: 15 Maret 2017   02:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Empat tahun lalu, ejekan “tukang koran” atau “tukang pos” seringkali dialamatkan pada goweser yang membawa pannier atau tas sepeda. Dengan “gembolan” yang dibawa di gocengan, terlihat seperti loper koran atau petugas pos jaman dulu. Bahkan ketika melakukan turing jarak jauh, saat istirahat seringkali terlontar pertanyaan : “Bawa barang-barang apa?” atau “Jualan apa?”

Namun kini, goweser dengan membawa pannier bukan lagi barang langka. Bahkan dalam keseharian, banyak goweser tak malu lagi menyandang pannier. Kelengkapan untuk turing jauh ini, seakan menjadi ciri khas. Bahwa komunitas pesepeda turing ini, kini semakin marak.

Adalah empat tahun lalu, sejumlah goweser di Kota Bandung, yang gandrung melakukan perjalanan jauh membuat kegiatan  “Gowes, touring, Camping, Sharing Bareng Paimo” di kawasan Palitang. Tepatnya di lokasi wisata Bukit Tunggul-Lembang, Bandung Barat (25-26 Pebruari 2012).

Meski sifatnya kegitan lokal, tapi yang datang dari berbagai kota di luar Bandung. Malahan Mario Kamil, seorang penggiat sepeda jarak jauh sengaja datang dari Makassar, Sulawesi. Rupanya, Bambang “Paimo” Hertadi Mas yang dianggap master pesepada jarak jauh menjadi magnet dalam kegiatan ini.

 Selain itu, hadir pula Aristi Prajwalita seorang peturing perempuan. Dia pernah melakukan turing jarak jauh di negara-negara Asean dan ke Tembok Besar China. Bukan hanya itu, Aristi juga merupakan seorang dokter. Dia membagikan kiat untuk menjaga kebugaran tubuh selama dalam perjalanan, bagaimana menghindari kram dan dehidrasi selama perjalanan.

Lewat kegiatan ini, banyak pertanyaan yang terlontar pada Paimo. Mulai dari pemilihan sepeda sampai pendanaan untuk melakukan perjalanan jarak jauh. Namun jangan bayangkan peserta yang hadir pada saat itu, datang layaknya pesepeda jauh dengan kelengkapan yang standar.

Betapa tidak? Saat itu, peralatan sepeda turing jarak jauh masih langka. Untuk rack pannier, yaitu “bagasi” untuk mengangkut tas di belakang sepeda masih susah dicari. Paling banter digunakan rack pannier biasa. Kalau pun ada, harganya masih sangat mahal. Terlebih front rack, yaitu rak yang di tempatkan di bagian ban depan. Sekelas peturing sepeda seperti Paimo pun, yang pernah melakukan turing ke berbagai negara dan lima benua, masih menggunakan rak buatan sendiri. Dia membuat dari besi beton ukuran 8 mm.

          Sama halnya dengan kelangkapan pannier-nya. Tas ini merupakan kelengkapan penting untuk membawa berbagai kebutuhan selama melakukan perjalanan jarak jauh.  Beberapa tahun yang lalu, tas sepeda ini belum menjadi barang jualan. Kalau pun ada, seperti yang dilakukan sebuah penyedia alat-alat kelengkapan out door di Bandung, dianggap barang yang tak laku di jual.

Sehingga pada saat itu, banyak peturing melakukan perjalanan sepeda jarak jauh, dengan membawa tas ransel atau punggung seperti pendaki gunung. Hal seperti itu, kata Paimo, tak dianjurkan untuk dilakukan. “Punggung harus bebas dari barang yang membebani,” katanya.

Dia juga menyarankan, sepeda yang digunakan diajurkan berbahan besi atau cromoly bukan alloy  (almunium). Selain itu, tambahnya, komponen sepeda dianjurkan yang sederhana. Artinya, komponen sepeda yang standar. Seperti misalnya rem yang digunakan adalah rem biasa dengan bantalan alas karet. Jadi bukan rem cakram dengan bantalan besi. “Ini menjaga apabila terjadi kerusakan, kita masih bisa memperbaikinya sendiri,” ujarnya.

Kelengkapan yang dibawa pesepeda jarak jauh, nyaris tak banyak berbeda dengan pendaki gunung. Jadi, bukan hanya perlengkapan pribadi seperti pakaian, celana dan alat-alat mandi yang dibawa. Namun juga alat-alat masak lengkap dengan kompornya. Bahkan juga tenda sebagai kelengkapan untuk beristirahat. Meski di sisi lain, para pesepeda jarak jauh masih banyak memilih destinasi di masjid atau penginapan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline