Lihat ke Halaman Asli

2 Orang Berbeda SBY vs Jokowi dengan Tujuan Sama: Koordinasi Terkait Bencana; Apa Kata Masyarakat?

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

trenyuh melihat berbagai bencana di negara kita belakangan ini. sinabung belum berakhir, di susul dengan bencana banjir yang melanda dimana-mana. banyak pemimpin yang turun gunung mengunjungi korban bencana itu. sebetulnya saya kira wajar saja melihat pemimpin  mengunjungi korban bencana, karena saya juga tau siapa sih bapak/ibu yang tidak sedih melihat anaknya sedang dalam kesusahan. menariknya di sini banyak sekali bencana yang di politisasi(baik oleh media ataupun niat dari politisi itu sendiri), terlepas dari niat masing-masing individu saya mencoba menuliskan anggapan orang-orang tentang pemimmpin yang blusukan mengunjungi korban bencana.
bukan hal yang luar biasa seorang jokowi mengunjungi korban bencana di jakarta dan hal itu memang wajar karena jokowi memang seorang bapak di DKI jakarta , dan memang blusukan menjadi andalan jokowi untuk menangani masalah. disini jokowi mendapat sambutan hangat dari seluruh lapisan masyarakat yang ada, bahkan sempat di beritakan jokowi di doakan korban banjir untuk menjadi presiden di tahun 2014. tentu lumrah kita melihat hal ini karena memang di perlukan koordinasi semua pihak untuk mengatasi tanggap darurat seperti bencana banjir di jakarta.  hal ini tentu menjadi menarik manakala banyak orang di luar korban banjir menafsirkan berita ini, apakah ini merupakan ajang kampanye jokowi? apakah ini strategi jokowi untuk RI 1?. tapi sangat banyak orang yang menanggapi bahwa jokowi merupakan gubernur yang tanggap. banyak juga orang menafsirkan macam-macam tentang hal ini.
beda jokowi beda juga dengan presiden kita. beberapa waktu lalu kita melihat bapak SBY mengunjungi korban gunung sinabung yang setelah sekian lama (katanya) tidak mendapat perhatian dari bapak presiden. kita tak bisa memungkiri satu hal bahwa seorang presiden tak mungkin tidak memikirkan rakyatnya, pasti memikirkan, tapi memang jadwal presiden yang padat baru memungkinkan bapak presiden berkunjung beberapa waktu lalu. ini juga mendapatkan tafsiran macam-macam dari masyarakat luas. mulai dari pencitraan lah, kampanye lah. bahkan ada juga yang sempat menanggapi sinis seperti artikel di kompasiana beberapa waktu lalu dengan judul surat untuk bu ani kalau tidak salah. tentu kita semua tidak bisa menilai negatif tentang kunjungan ini karena memang kunjungan SBY untuk koordinasi tentang penanganan bencana di daerah tersebut. terbukti dengan adanya arahan presiden terkait dengan bencana sinabung.
intinya disini, beda orang dengan tujuan yang sama (koordinasi terkait bencana) tapi mendapat tanggapan yang berbeda dari masyarakat. pantaskah hal ini terjadi? sah saja karena negara ini merupakan negara demokrasi. namun kita juga patut menyadari satu hal seorang bapak akan menangis jika melihat anaknya dalam keaadaan susah meskipun anaknya telah melakukan hal yang membuat bapaknya kecewa.
kudus, 28 januari 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline