Lihat ke Halaman Asli

Gembel bersajak

Seorang pengelana di jalanan

Anies Baswedan dan KPK

Diperbarui: 16 September 2022   09:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Anies Baswedan datang sendiri ke KPK kemudian diperiksa 11 jam. Narasi yang dibangun pendukungnya adalah bentuk keberanian yang menunjukkan bahwa Anis Baswedan berkomitmen dan tidak memiliki hal yang patut dicurigai berkenaan pelenggaraan formula E di Ancol.

Sementara narasi yang di bangun lawannya, ini adalah memang salah satu keahlian Anies dalam merubah narasi dan memberikan istilah baru, sehingga dipanggil KPK itu bukan berkaitan dengan adanya pelanggaran yang berhubungan dengan tindak pidana korupsi melainkan

 "Ini adalah upaya membaurkan kemajuan dan gagasan soal Formula E, agar KPK dapat mendudukannya dalam sistem hukum dan pertanggungjawaban sebuah kebijakan," kata Anies dikutip dari keterangan tertulis, Rabu" 

Sebagai manusia saya ingin rasanya sedikit menggaruk otak saya langsung secara literal, menurut pemahaman saya pemanggilan oleh KPK tentu saja berkaitan dengan kemungkinan tindak pidana korupsi atau penyalah gunaan wewenang, sejak kapan KPK jadi ikut bergabung menyelenggarakan kegiatan Olahraga.

Narasi yang kedua yang di bangun pendukung nya adalah dengan datang sendiri bisa dipastikan Anies Baswedan bebas dari tindakan atau pengetahuan perbuatan penyelewengan, tentu saja ini menghina kecerdasan KPK, untuk apa seorang dipanggil jika sama sekali tidak memiliki korelasi dengan sebuah peristiwa pelanggaran ?.

Yang dilakukan Anies adalah eufimisme dalam format politik, sebagai dipahami 

Eufemisme adalah penghalusan makna kata yang dianggap tabu oleh masyarakat. Eufemisme digunakan untuk menggantikan atau menutupi kata dan ungkapan lain yang dianggap tabu, kasar, dan tidak pantas.

Euphimisme sangat berbahaya jika digunakan dalam dunia politik atau hukum karena mengaburkan makna yang sebenarnya, dan Anies gunakan ini dalam keterangan kepada PERS. Bahkan sesuatu yang buruk menjadi hilang dan berkurang makna nya jika di sematkan eufimisme kedalamnya.

Eufimisme oleh Anies itu sangat berbahaya, karena bias kabur dan ambigu, jika di sematkan kan kepada urusan hukum.Maka marilah demi kemaslahatan bersama kita hindari membaca statement  Anies.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline