Lihat ke Halaman Asli

Gembel bersajak

Seorang pengelana di jalanan

Kurir dan Tuhan di Kubah Masjid

Diperbarui: 7 September 2022   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kemarin siang 

Aku lihat Tuhan diatas kubah memanggil manggil semua.

Tapi aku dengar, hanya saya aku heran kenapa ia tak langsung menarik ku ke dalam. Padahal pasti Dia bisa.

Aku lihat Tuhan diatas kubah memanggil mangil semua.

Tapi aku harus antar 5 barang lagi ke 5 tempat, aku bilang pada Tuhan, jika kau antar, aku akan masuk ke masjid mu tak perlu kau teriak Panggil aku lagi, tapi dia tetap teriak seperti tak mengerti aku

Aku lihat Tuhan diatas kubah memanggil manggil semua.

tapi aku harus terus, karena setelah ini aku harus antri ambil nomor di dokter, urus BPJS. Aku bilang pada Tuhan antri untuk ku nanti aku masuk ke masjid mu tak perlu kau teriak Panggil aku lagi, tapi dia tetap teriak seperti tak mengerti aku.

Aku lihat Tuhan diatas kubah memanggil manggil semua.

Tapi aku harus ambil kursi roda ibuku yang kemarin patah karena jalan ditangga, aku bilang pada Tuhan, buat ibu ku berjalan lagi, kau ambil kakiku dan biar aku merangkak ke masjid mu tanpa kau perlu teriak Panggil aku lagi, tapi dia tetap teriak seperti tak mengerti aku. 

Aku lihat Tuhan diatas kubah memanggil manggil semua, karena dia tak mendengar kami pun tuli.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline