Lihat ke Halaman Asli

Alicia DwiP

Mahasiswa

Eritrosit Melemah? Kenapa?

Diperbarui: 25 November 2017   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam tubuh manusia, terdapat cairan yang disebut darah. Darah merupakan medium transpor tubuh. Darah berfungsi untuk mengirimkan oksigen dan zat-zat lain yang diperlukan oleh tubuh, mengangkut berbagai bahan kimia dari hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Ada sekitar 5 liter darah dalam tubuh kita. 

Darah tersebut terdiri dari macam-macam komponen. Ada yang disebut dengan plasma darah. Plasma darah adalah bagian cair darah yang sebagian besar terdiri atas air, elektrolit, hormon, enzim, serta protein darah. Selain plasma darah, juga terdapat sel darah yang berupa butiran atau sel. Sel darah ini terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan juga trombosit (keping darah). 

Nah, yang paling banyak terkandung dalam darah adalah sel darah merah. Jumlah sel darah merah dalam tubuh orang dewasa sekitar 4,7-5,3 juta/mm3. Sel darah merah sendiri diproduksi pada sum-sum merah tulang pipih dan tulang pendek. Bentuknya cakram bikonkaf dan tidak berinti. Sel darah merah berwarna merah karena mengandung hemoglobin. 

Hemoglobin merupakan senyawa protein yang mengandung zat besi. Sel darah merah memiliki beberapa fungsi, yaitu mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh, penentuan golongan darah, menjaga sistem kekebalan tubuh(antibodi), dan pelebaran pembuluh darah karena sel darah merah melepaskaan suatu senyawa yang bernama S-Nithrosothiol. 

Karena sel darah merah memiliki masa hidup yang terbatas maka membutuhkan pembaharuan atau produksi baru agar bisa berfungsi seperti semula. Proses produksi sel darah merah disebut dengan eritropoiesis. Secara terus-menerus sel darah merah akan terus diproduksi oleh sum-sum tulang dengan laju 2 juta sel darah merah per detik. Sel darah merah dikembangkan dari sel induk yang belum terdiferensiasi melalui retikulosit untuk mendewasakan sel darah merah dalam waktu 7 hari dan sel darah merah akan bertahan sekitar 120 hari.

 Banyak orang beranggapan bahwa semakin bertambah usia seseorang maka produktivitas sel darah merah seseorang juga akan berkurang. Ada juga yang beranggapan bahwa orang yang pekerja keras, sel darah merahnya akan lebih cepat melemah. Untuk mengetahui jawabannya, mari kita ulas dalam pembahasan-pembahasan berikut.

Fungsi sel darah merah adalah membawa oksigen, sari-sari makanan, enzim, hormon, dan berbagai macam senyawa kimia yang akan diedarkan di dalam tubuh. Sel darah merah digunakan saat kita beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Apabila kita terus menerus beraktivitas, maka sel darah merah yang digunakan dalam tubuh akan semakin banyak. kenapa butuh sel darah merah saat beraktivitas? Kita perhatikan lagi fungsi dari sel darah merah. 

Sel darah merah berfungsi membawa oksigen dan sari-sari makanan. Apabila beraktivitas, pasti kita butuh yang namanya oksigen dan juga energi dan sel darah merah yang mengedarkan itu semua ke seluruh tubuh. Meskipun sel darah merah diproduksi tiap detiknya, sel darah merah juga memerlukan pemulihan dan pematangan. 

Oleh karena itu, kita bisa cepat lelah saat kita terus menerus beraktivitas. Lalu, dilihat dari produksi sel darah merah. Sel darah merah diproduksi sebanyak 2 juta per detiknya. Akan tetapi, untuk memperoleh sel darah merah yang bekerja secara maksimal diperlukan waktu untuk pematangan selama kurang lebih 7 hari.

Apabila sel darah merah yang belum mengalami pematangan sudah digunakan, akan menyebabkan sel darah merah cepat pecah dan sel darah merah tidak bisa bekerja secara maksimal. Aktivitas kita yang berat bisa menyebabkan sel darah merah yang belum mengalami pematangan akan cepat pecah dan kita akan mudah lelah. Hal ini juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan tubuh saat pertukaran oksigen. Biasanya akan merasakan sakit kepala, mudah lelah, lemas, muka atau kulit menjadi pucat, dan sebagainya.

 Selain itu, bisa juga disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas dapat mengurangi kualitas membrane dan sitoplasma sel darah merah sehingga berpengaruh terhadap usia sel darah merah itu sendiri. Usia sel darah merah sebenarnya juga mempengaruhi kuat lemahnya sel darah merah. Akan tetapi, sel darah merah bisa mengalami penurunan kualitas apabila terlalu sering terekspos radikal bebas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline