Lihat ke Halaman Asli

Alicia Claricma

Mahasiswa Geografi FISIP Universitas Lambung Mangkurat

Analisis Location Quotient (LQ) dan Shift Share (SS) di kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2019

Diperbarui: 1 November 2024   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Olah data, 2024

Kabupaten Tanah Bumbu, yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan, memiliki potensi ekonomi yang beragam. Dalam upaya untuk menganalisis dan memahami struktur perekonomian daerah, dua metode yang sering digunakan adalah Location Quotient (LQ) dan Shift Share (SS). Metode LQ digunakan untuk mengidentifikasi sektor-sektor unggulan yang ada di daerah, sedangkan Shift Share digunakan untuk menganalisis pertumbuhan sektor-sektor ekonomi dibandingkan dengan pertumbuhan nasional. Artikel ini akan membahas hasil analisis LQ dan SS di Kabupaten Tanah Bumbu pada tahun 2019.

Kabupaten Tanah Bumbu memiliki potensi besar di sektor pertanian, yang menjadi salah satu pilar penting dalam perekonomian daerah. Pertanian di Kabupaten ini ditandai oleh keberagaman komoditas yang ditanam, mulai dari padi, sayuran, hingga buah-buahan. Meskipun sektor ini memiliki potensi, sebagian besar kecamatan masih terklasifikasi sebagai daerah pertanian tertinggal, terutama di Kecamatan Batulicin, Simpang Empat, Mantewe, dan Satui. Kondisi ini menunjukkan bahwa belum ada tanaman unggulan yang dapat dikembangkan secara optimal. Untuk itu, diperlukan perhatian dan dukungan dari pemerintah dan pihak terkait agar sektor pertanian dapat berkembang. Langkah-langkah yang dapat diambil antara lain adalah peningkatan akses terhadap teknologi pertanian, pelatihan bagi petani untuk meningkatkan keterampilan, serta pengembangan infrastruktur pendukung seperti irigasi dan jalan akses.

Sumber: Olah data, 2024

Sektor perkebunan di Kabupaten Tanah Bumbu juga memegang peranan penting dalam perekonomian daerah. Beberapa komoditas unggulan yang biasanya ditanam adalah kelapa sawit, kakao, dan karet. Namun, analisis menunjukkan bahwa semua kecamatan di Kabupaten ini terklasifikasi dalam kategori tertinggal. Tidak adanya tanaman unggul atau andalan dalam sektor perkebunan menandakan perlunya pengembangan dan revitalisasi agar dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing. Upaya untuk mengatasi ketertinggalan ini meliputi penyediaan akses terhadap teknologi modern, pelatihan bagi petani tentang praktik terbaik dalam budidaya tanaman, serta pengembangan infrastruktur pendukung seperti transportasi dan pemasaran produk perkebunan. Kondisi ini menunjukkan bahwa sektor perkebunan di Kabupaten Tanah Bumbu perlu mendapatkan perhatian serius untuk meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian daerah. Pemerintah daerah diharapkan dapat bekerja sama dengan pihak swasta untuk mengembangkan industri perkebunan yang berkelanjutan, serta memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan yang mendukung pengembangan perkebunan. Selain itu, promosi produk perkebunan lokal juga penting untuk meningkatkan daya saing dan akses pasar, baik di tingkat lokal maupun nasional. Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan sektor perkebunan dapat berkembang menjadi salah satu pilar ekonomi yang kuat di Kabupaten Tanah Bumbu.

Sumber: Olah data, 2024

Sektor peternakan di Kabupaten Tanah Bumbu memiliki potensi yang belum dimanfaatkan secara optimal. Selama ini, sektor ini dihadapi dengan berbagai tantangan, seperti kurangnya akses ke teknologi modern, pelatihan untuk peternak, dan manajemen yang efektif dalam pemeliharaan ternak. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua kecamatan di Kabupaten Tanah Bumbu terklasifikasi sebagai "tertinggal", tanpa adanya kategori unggul atau andalan. Ini mencerminkan bahwa sektor peternakan masih dalam kondisi yang memerlukan perhatian serius untuk pengembangan lebih lanjut.

Sumber: Olah data, 2024

Sektor perikanan di Kabupaten Tanah Bumbu juga memiliki potensi yang besar, namun saat ini berada dalam kategori tertinggal. Semua kecamatan di daerah ini terklasifikasi sebagai "tertinggal" dengan angka yang signifikan, tanpa adanya komoditas unggul, andalan, atau prospektif. Hal ini menunjukkan bahwa sektor perikanan menghadapi tantangan yang signifikan dalam pengembangan dan optimalisasi potensi sumber daya perikanan. Kurangnya investasi dalam teknologi perikanan dan manajemen yang efektif menjadi salah satu faktor yang menyebabkan sektor ini tidak berkembang secara maksimal. Penting untuk melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas sektor perikanan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain adalah peningkatan kapasitas nelayan melalui pelatihan tentang praktik budidaya yang baik, pemanfaatan teknologi modern untuk meningkatkan hasil tangkapan, serta pengembangan infrastruktur penunjang seperti fasilitas pengolahan dan distribusi hasil perikanan. Kerjasama antara pemerintah daerah, lembaga penelitian, dan masyarakat perikanan juga sangat penting untuk mengidentifikasi potensi lokal dan mengembangkan strategi pengelolaan yang berkelanjutan. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan sektor perikanan di Kabupaten Tanah Bumbu dapat bertransformasi menjadi sumber daya yang produktif, memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

 

Kesimpulan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline