Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Dialog antara Hati dengan Logika

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Logika (L), Hati (H)

L: Apa kamu tidak pernah lelah? Tidak kapokkah kamu? Atau kamu sudah benar-benar lupa kejadian yang lalu?

* H tersenyum simpul sambil menerawang langit-langit*

L: Dulu kamu menangis dan meraung karena sakit yang tak tertahankan, hancur dan berkeping-keping! Dan kau membutuhkan aku untuk memulihkan lukamu itu. Ingat?

H: Ya, tapi itu kan dulu...sekarang aku rasa telah jatuh cinta pada dia..

L: Dia? Bah! Mengapa? Beri aku setidaknya 3 alasan mengapa kamu mencintainya! Dan aku akan memberikanmu 10 alasan bahwa kamu tidak pantas jatuh cinta dengan orang itu.

H: Alasan? Apakah itu penting? Aku hanya bisa merasakan...tidak bisa berpikir..

L: Justru itulah kamu membutuhkan aku, sang logika, si pemikir. supaya kamu tidak salah mengambil keputusan.

*H terdiam dan mendengarkan ucapan L dengan seksama*

L: Bagus! Aku lanjutkan ya..Apakah si dia memenuhi semua kriteria mu? Kriteria A, kriteria B dan kriteria C sampai kriteria E?

*H menggeleng perlahan*

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline