Lihat ke Halaman Asli

Alia Sari

Mahasiswa

Khazanah Keilmuan: Pentingnya Ilmu terhadap Kehidupan Manusia

Diperbarui: 18 April 2024   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam surat al-Zumar ayat 9 Allah telah membedakan antara orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu:

اَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ اٰنَاۤءَ الَّيْلِ سَاجِدًا وَّقَاۤىِٕمًا يَّحْذَرُ الْاٰخِرَةَ وَيَرْجُوْا رَحْمَةَ رَبِّهٖۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِ

"Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS. Al-Zumar 39 : 9)"

Dari ayat di atas jelas disebutkan bahwa orang-orang yang mengetahui (berilmu) tidak sama dengan orang-orang yang tidak mengetahui. Perbedaan antara keduannya akan sangat berpengaruh dalam tindakan sehari-hari. Akan terlihat jelas bagaimana cara orang-orang cerdas menyelesaikan masalah sangat berbeda dengan mereka yang ceroboh, tidak memikirkan implikasi dari apa yang telah dilakukannya. Orang yang berilmu tentu lebih futuristik dan visioner, yang telah memikirkan dampak dari perbuatan yang dilakukannya.

Keilmuan senantiasa akan membawa umat manusia kepada ketenteraman, akan membebaskannya dari keterbelengguan hidup karena ilmu sejatinya akan menyelesaikan permasalahan dengan bijak. Sebaliknya, kebodohan merupakan petaka terbesar bagi umat manusia. Ia akan merumitkan permasalahan yang ada karena ketidakcerdasan dalam menghadapinya. Di lain tempat, Allah Swt juga mengangkat derajat orang-orang berilmu baik di bumi maupun di akhirat, sebagaimana disebutkan dalam surat al-Mujadilah ayat 11.

Dari ayat ini juga sangat terang dikatakan bahwa orang-orang berilmu senantiasa memiliki derajat yang tinggi disisi Allah Swt. Orang-orang berilmu menjadi orang yang terpandang didunia karena keilmuannya, mereka juga mendapat tempat tempat yang layak disisi Allah Swt di akhirat kelak. Nabi Saw juga bersabda: "Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalannya menuju Surga. Sesungguhnya malaikat akan meletakkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air. Sesungguhnya keutamaan orang 'alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar tidak juga dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa yang mengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah mendapatkan bagian yang paling banyak." (HR. Muslim).

Ilmu juga dapat mengekalkan amal, pahalanya akan terus mengalir walaupun jasad telah dikubur karena selain sedekah jariyah dan anak yang shalih, ilmu yang bermanfaat juga termasuk dalam kategori amal yang pahalanya tidak terputus walau seseorang telah meninggal dunia. Dari pernyataan tersebut juga dapat dilihat bahwa ilmu tidak saja bermanfaat di dunia, tetapi juga bermanfaat bagi kehidupan akhirat. Dengan ilmu yang pernah diajarkan kepada orang lain, seseorang akan selalu memperoleh keuntungan darinya, selama ilmu itu bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, walaupun tidak lagi berada di alam dunia ini. Pahala-pahala kebaikan ini akan terus mengalir sebagai  pendongkrak amal kebaikan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline