Lihat ke Halaman Asli

Ali Arief

Seniman

Amarah dan Tangisan Bumi

Diperbarui: 22 April 2021   18:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merdeka.com

Satu, dua, tiga, ledakan menghias di atas bumi

Pohon pun ditebang tanpa melihat reaksi bumi

Sampah berserakan di aliran sungai di sisi bumi

Pertumpahan darah berceceran di bagian isi bumi

Cacian dan makian terdengar sayup di titik bumi

Pengeboran minyak-gas muntahkan perut bumi

Sisa besi tua terpendam dalam ruang kosong bumi

Tanpa bersalah dan bangga telah hancurkan bumi

Bumi seakan merasa kecewa karena ulah manusia

Bumi seperti dikhianati saat dirusak lalu pergi

Bumi tak ingin disakiti dan dikotori setiap waktu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline