Lihat ke Halaman Asli

Jhon Qudsi

Pegiat Media Sosial

Forum Anak Kesilir, Wadah Pelopor dan Pelapor untuk Anak-Anak Desa

Diperbarui: 30 Oktober 2024   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar Dokpri (penyambutan tari oleh Gesyha bersama Shinta dkk)

Jember - Gesyha Ayundya Zilania, Ketua Forum Anak Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, berbicara mengenai pentingnya menciptakan ruang aman bagi anak-anak di desanya. Ia menjelaskan bahwa Forum Anak Kesilir menjadi jembatan bagi anak-anak untuk menyampaikan keluh kesah mereka, terutama terkait masalah sosial dan pendidikan.

"Forum Anak Kesilir ini adalah organisasi yang mendukung anak-anak untuk menjadi pelopor dan pelapor. Jika mereka mengalami masalah, mereka bisa bercerita kepada kami," ujar Gesyha pada Rabu (30/10/2024). Ia menambahkan bahwa forum tersebut hadir untuk membantu anak-anak dalam menghadapi berbagai tantangan di lingkungan mereka.

Beragam kegiatan dilakukan oleh Forum Anak Kesilir, mulai dari tadarus bersama, seni tari, hingga pembuatan karya seni secara kolektif. Namun, yang paling diminati adalah kegiatan sosialisasi dan olahraga. "Kami sering mengadakan sosialisasi, baik terkait olahraga maupun isu-isu sosial seperti bullying dan kekerasan berbasis gender. Bahkan, pekan lalu kami baru saja menggelar empat kali pertemuan berturut-turut terkait kekerasan berbasis gender," ungkap Gesyha.

Forum ini tidak hanya menjadi tempat berkumpul, tetapi juga telah menorehkan berbagai prestasi. Pada tahun 2022, mereka meraih juara dalam lomba cerdas cermat di Taman Botani, Jember, yang diadakan dalam rangka Hari Anak. Tak berhenti di situ, pada tahun 2023, Forum Anak Kesilir dinobatkan sebagai Forum Anak Teraktif di Kabupaten Jember. Mengenai seni tari, meski belum mengikuti lomba, forum ini telah lima kali menampilkan tarian dengan tema-tema edukatif seperti kesetaraan gender dan bullying.

Shinta Salsabilatul Rizky, anggota forum, menuturkan bahwa Forum Anak Kesilir terdiri dari 35 anggota yang berasal dari jenjang pendidikan SD, SMP, hingga SMA. "Harapan kami, ke depan anak-anak di Desa Kesilir dapat hidup tanpa kekerasan dan bullying. Jika mereka menghadapi masalah, kami berharap mereka bisa mengungkapkannya kepada kami," ujarnya.

Shinta juga mengungkapkan rencana forum untuk melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah formal dan nonformal tahun depan, terutama mengenai isu kesetaraan gender. "Kekerasan berbasis gender harus terus diatasi. Anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki kualitas dan kapabilitas yang setara," tegasnya. Ia juga memberikan pesan kepada perempuan di Desa Kesilir, "Jangan takut untuk berbicara dan mengungkapkan masalah apa pun yang dihadapi."

Dengan semangat kolektif, Forum Anak Kesilir berkomitmen menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak agar dapat tumbuh dengan terlindungi dan berdaya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline