Lihat ke Halaman Asli

Jhon Qudsi

Pegiat Media Sosial

Haul KH Sholeh Nahrawi Akan Diselenggarakan pada Hari Kamis, 11 Juli 2024 di Pondok Pesantren Baitus Sholihin Genggong Timur

Diperbarui: 9 Juli 2024   20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar dokpri 

Probolinggo - Pondok Pesantren Baitus Sholihin Zainul Hasan Genggong akan mengadakan peringatan Haul Al-Marhum Al-Arif Billah KH. Sholeh Nahrawi pada Kamis, 11 Juli 2024, yang bertepatan dengan 05 Muharram 1446 H. Acara ini akan diselenggarakan di halaman Pondok Pesantren Baitus Sholihin Genggong Timur mulai pukul 08.00 WIB.

Peringatan Haul ini merupakan acara tahunan yang selalu dinanti-nantikan oleh masyarakat. KH. Sholeh Nahrawi, atau yang akrab dikenal sebagai Nun Kalim, adalah tokoh agama yang sangat dihormati karena kontribusinya dalam menyebarkan ajaran Islam dan membina umat. Kegiatan ini tidak hanya sekadar mengenang almarhum, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi antarumat Muslim.

Panitia penyelenggara mengundang seluruh masyarakat untuk hadir dan berpartisipasi dalam acara ini. Kehadiran masyarakat diharapkan dapat memberikan semangat dan doa untuk almarhum serta memperkuat ikatan keagamaan dan sosial di antara kita. Acara ini juga akan dihadiri oleh para ulama, kiai dan habaib, tokoh masyarakat, santri, dan alumni pesantren.

sumber gambar dokpri 

Sekelumit Kisah tentang Nun Kalim: Janji yang Ditepati Walau Telah Wafat

KH. Sholeh Nahrawi, yang dikenal dengan julukan Nun Kalim, memiliki banyak kisah inspiratif yang menunjukkan keteladanan dan keikhlasannya. Salah satunya adalah cerita yang disampaikan oleh KH. Ahsan Qomaruzzaman tentang pengalaman mewakili KH. Moh. Hasan Ainul Yaqin dalam bersilaturahmi ke daerah Penambangan, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo.

Dalam cerita tersebut, seorang warga bercerita bahwa Nun Kalim pernah berjanji untuk datang ke rumahnya. Namun, beberapa hari setelah janji itu diucapkan, Nun Kalim wafat. Warga tersebut merasa sangat sedih, bukan hanya karena kehilangan sosok ulama yang dihormati, tetapi juga karena janji silaturahmi yang belum terlaksana.

Keajaiban terjadi ketika warga tersebut melihat Nun Kalim datang ke rumahnya setelah wafat. Kejadian ini membuatnya sangat terkejut dan takjub. "Masya Allah, Nun Kalim walaupun telah wafat masih menepati janjinya," ujar warga tersebut dengan penuh keyakinan. Saat ditanya apakah benar ia melihat Nun Kalim hadir secara nyata dan bukan dalam mimpi, warga tersebut menjawab dengan tegas bahwa ia melihatnya dalam keadaan sadar dan nyata.

Kisah ini menjadi salah satu dari banyak cerita yang menggambarkan betapa besar komitmen KH. Sholeh Nahrawi dalam menepati janji dan betapa kuat keikhlasan beliau dalam menjalankan ajaran Islam. Cerita seperti ini terus hidup di tengah masyarakat dan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk meneladani sikap dan perilaku beliau.

Peringatan Haul KH. Sholeh Nahrawi diharapkan dapat menjadi momen untuk merenung dan mengambil hikmah dari kehidupan beliau, serta mengaplikasikan nilai-nilai luhur yang diajarkan dalam kehidupan sehari-hari. Acara ini juga menjadi kesempatan untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan mengingatkan kita akan pentingnya menepati janji dan berbuat baik, seperti yang dicontohkan oleh almarhum KH. Sholeh Nahrawi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline