Lihat ke Halaman Asli

Jhon Qudsi

Pegiat Media Sosial

Adanya Ritual Yadnya Kasada, Gunung Bromo Ditutup Sementara

Diperbarui: 19 Juni 2024   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar dokpri 

PROBOLINGGO, 17 Juni 2024 --- Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru akan ditutup sementara bagi kegiatan wisata mulai Jumat, 21 Juni 2024 pukul 00.00 WIB hingga Senin, 24 Juni 2024 pukul 24.00 WIB. Penutupan ini dilakukan untuk mendukung pelaksanaan Ritual Yadnya Kasada serta pemulihan ekosistem dan pembersihan kawasan.

Langkah penutupan ini diambil setelah mempertimbangkan surat dari Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Pasuruan, Nomor 03/PDP/06/2024 tertanggal 4 Juni 2024, serta surat edaran dari Ketua PHDI Kabupaten Probolinggo, Nomor 404/E/PHDI-KAB/I/2024.

Selama penutupan, kawasan Gunung Bromo hanya akan dibuka bagi masyarakat yang akan mengikuti Ritual Yadnya Kasada pada tanggal 21-22 Juni 2024 dengan membawa identitas yang sesuai ketentuan. Pada tanggal 23-24 Juni 2024, kawasan ini hanya akan dibuka bagi masyarakat dan petugas yang bertugas melakukan pembersihan kawasan.

Melalui surat, Hendro Widjanarko, Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, mengumumkan bahwa penutupan sementara ini bertujuan untuk memberikan ruang yang nyaman dan kondusif bagi pelaksanaan ritual keagamaan yang sakral bagi masyarakat Tengger, serta untuk pemulihan ekosistem yang mungkin terganggu oleh aktivitas wisata.

Ritual Yadnya Kasada adalah upacara keagamaan Hindu yang dilakukan oleh masyarakat Tengger sebagai bentuk persembahan kepada para dewa, terutama Sang Hyang Widhi Wasa. Upacara ini melibatkan pelemparan sesaji ke dalam kawah Gunung Bromo dan memiliki nilai religius serta budaya yang tinggi.

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, pengunjung, dan pelaku jasa wisata untuk memperhatikan dan mematuhi pengumuman ini. Pelaksanaan ritual Yadnya Kasada ini sangat penting bagi masyarakat Tengger dan juga bagi kelestarian alam kawasan Gunung Bromo," tulis Hendro.

Penutupan sementara ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat Tengger untuk melaksanakan ritual dengan khidmat tanpa gangguan, serta menjaga kebersihan dan keindahan alam Gunung Bromo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline