Teknologi semakin hari semakin berkembang dan bertumbuh sangat luar biasa. Teknologi saat ini memiliki berbagai fitur dan jenisnya. Segala aktivitasnya dipengaruhi oleh teknologi yang ada. Teknologi yang saat ini sangat diminati oleh banyak orang salah satunya gadget. Di semua tingkatan usia memiliki gadget dengan berbagai merk, tipe dan fitur yang berbagai macam. Penggunaan gadget tidak hanya dikalangan remaja, dewasa atau lanjut usia, bahkan di kalangan usia dini.
Menurut (Hijriyani & Astuti, 2020) "Gadget merupakan instrumen elektronik atau perangkat yang mempunyai fungsi dapat membantu pekerjaan manusia. Seperti: ponsel pintar,laptop atau komputer portabel semisal notebook. Sebuah inovasi teknologi terbaru yang telah memiliki kemampuan lebih baik dari fitur-fitur yang telah tersedia dan mempunyai tujuan yang lebih praktis dan juga lebih berguna. "
Dikutip dari (Monavia Ayu Rizaty, 2023)sebanyak 52,76 anak usia 5-6 tahun telah menggunakan gadget, sedangkan proporsi nya yang berusia 0-4 tahun sebanyak 25,5%. Sedangkan umur 5-6 tahun terdapat 39,97% dapat menggunakan gadget, sementara 18,79% dapat mengakses internet berumur 0-4 tahun.
Dengan adanya gadget, kemudahan dan kecepatan dalam aktivitas masyarakat sangat mempengaruhi. Hampir semua orang menghabiskan waktunya dengan menggunakan gadget. Tak dipungkiri bahwa kemajuan teknologi yang begitu pesat mendorong manusia untuk selalu melibatkan teknologi didalam pekerjaan manusia. Terutama gadget. Barang yang selalu dibawa kapan saja dan dimana saja. Gadget bisa saja berdampak baik untuk aktivitas manusia. Dengan kemudahan nya, kecepatan, luasnya pengetahuannya membuat manusia selalu menggunakan. Namun tanpa disadari dibalik kelebihan yang begitu banyak akan ada dampak negatif yang dirasakan dan diterima jika manusia tidak menggunakan nya secara bijak. Dampak negatif tersebut akan sangat berbahaya jika lalai dalam mengikuti arus kemajuan teknologi. Terutama kepada anak anak yang usia nya masih dini. Miris, jika usia yang belum layak menggunakan gadget sudah merajalela di sekitar lingkungan kita dengan penggunaan yang benar. (Dinda Berliana et al., 2022)
Kemajuan dan pertumbuhan teknologi perlu diperhatikan namun perlu diingat dan diperhatikan juga dampak dampak yang diterima bagi generasi penerus. Anak anak menjadi generasi penerus perlu diperhatikan penggunaan gadget. Yang mungkin saat ini menjadi hal umum di masyarakat, anak anak dalam menggunakan gadget. Anak anak memiliki dunia bermain. Sangat disayangkan jika dunia anak anak dihabiskan dengan berdiam diri didepan layar. Anak anak sekarang terlalu asik menggunakan gadget, daripada dengan kebutuhannya sendiri yaitu belajar dan bersosialisasi dengan masyarakat.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Dinda Berliana et al., 2022)menyatakan bahwa terdapat pengaruh penggunaan gadget mempengaruhi interaksi sosial. Pengaruhnya diantaranya adalah semakin tinggi penggunaan gadget makan rendahnya interaksi sosial. Lamanya durasi akan berpengaruh terhadap penggunaan gadget. Semakin banyak akan mengakibatkan kecanduan. Bahkan didalam penelitian ini dijelaskan bahwa terlalu lama menggunakan gadget, anak anak akan menjadi pribadi yang asocial dan bersikap individual. Hal ini karena anak anak menghindari interaksi sosial dan berkomunikasi dengan orang lain. Baik itu keluarga, saudara, atau teman temannya. Survei yang dilakukan onepoll (2022)Anak anak menghabiskan sekitar 4,5 jam per hari sedangkan aktivitas di luar ruangan hanya 40 menit, artinya dari 12 jam, mereka menghabiskan sepertiga waktunya untuk bermain gadget, dan 6 persen untuk aktivitas diluar.
Di era saat ini, interaksi sosial sangat bervariasi. Bahkan dengan teknologi saja dapat membentuk suatu interaksi sosial namun interaksi sosial seperti apa yang seharusnya dilakukan untuk pertumbuhan anak anak kedepan nya. Berinteraksi dengan teman sebaya merupakan hal yang diabaikan saat ini, namun hal tersebut sangat berpengaruh besar dalam perkembangan anak. Dengan interaksi sosial yang dilakukan oleh anak anak merupakan hal penting untuk bekal mengenali dunia luar dan bekal untuk beradaptasi dengan segala kondisi yang ada.
Dunia anak adalah dunia bermain. Bermain pada masa kanak-kanak merupakan kegiatan keseharian sebagai dasar pembelajaran yang dilakukan dengan serius oleh setiap anak secara alamiah mengenai diri sendiri dan lingkungannya dan pekerjaan anak yang menunjukkan tingkah laku yang menyenangkan, dinamis, aktif, dan konstruktif (Perdani, 2014:132)Bermain dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengenal lingkungan dan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi anak anak. Namun bermain apakah yang seharusnya dilakukan oleh anak. Saat ini dengan penggunaan gadget anak lebih mengenal game online daripada Permainan tradisional.Game online yang cenderung membuat mereka memiliki kesenangan sendiri tanpa melibatkan interaksi langsung kepada temannya. Game online ini ah bentuk dari dampak dari penggunaan gadget bagi anak anak. Dengan kehadiran game online, anak anak tidak mengenal nilai nilai budaya.
(Setiawan & M.H Y, n.d. : 2016)mengatakan bahwa permainan tradisional sarat akan nilai-nilai budaya yang tinggi, sehingga sangat dapat diajarkan kepada anak. Ciri khas dari permainan tradisional adalah 1) permainan tradisional dalam bermain memerlukan tatap muka antar pemain; 2) banyak bergerak; dan 3) dilakukan bersama-sama. Permainan tradisional dilakukansecarabersama-sama, sehingga membutuhkan tatap muka antar pemainnya, hal ini dapat menjalin interaksi sosial antarpemainnya
Dengan demikian terbukti bahwa teknologi berupa gadget yang berbentuk game online menggantikan permainan tradisional. Yang sebenarnya permainan tradisional memiliki banyak sarat akan nilai nilai budaya, baik untuk perkembangan anak, dan manfaat lainnya untuk bisa berinteraksi dengan orang lain.
Berdasarkan analisis fenomena yang terjadi, masalah mengenai penggunaan gadget pada anak yang lebih banyak memainkan game online yang melunturkan pengetahuan dan ketertarikan terhadap permainan tradisional dengan menggunakan teori determinisme teknologi