Bahas masalah politik seru juga kayaknya ya. Padahal masih pagi. Ya tidak apa-apalah, sekali-kali siapa tahu ada yang baca tulisan saya. Soalnya hari H sudah semakin dekat. Tinggal menghitung hari. Indonesia akan segera memiliki Presiden dan wakil presiden baru.
Tentu kita sudah tahu siapa calon presiden dan wakil presiden yang ikut dalam kontestasi tersebut. Ada Anies-Cak Imin, Ada Prabowo-Gibran kemudian ada Ganjar-Mahfud.
Ketiga calon ini tentu saja merupakan putra terbaik bangsa. Gitu bahasa kerennya. Secara dari 278 juta jiwa hanya ada tiga pasang calon yang diusung. Tentu untuk saat ini merekalah yang kita anggap baik, kalau tidak baik kenapa juga mereka yang dicalonkan. Harusnya kan saya atau kalian yang dicalonkan. Hahahahahaha.
Dari ketiga pasang calon ini tentu saja punya kelebihan dan kekurangan. Bagi yang menjagokan Anies-Cak Imin tentu mereka akan melihat kelebihan pasangan ini, yang lain terlihat jelek semua pokoknya. Demikian juga bagi pendukung Prabowo-Gibran mereka juga akan melihat kelebihan-kelebihan yang sudah dikerjakan, yang lain tidak layak, pun demikian dengan pendukung Ganjar-Mahfud, merekapun akan melihat segala kelebihan yang ada, yang lain tak berdaya.
Di sosial media, facebook, instagram, tiktok, twitter, youtube bahkan groups WhatApp sudah banyak bertebaran meme-meme yang disebarkan oleh fans fanatik ketiga pasangan capres-cawapres. Berbagai upaya dilakukan. Ada yang ngumbar janji manis, menampilkan survei fantastis, ada juga yang menyebarkan narasi provokatif.
Kadang kalau baca suka senyum-senyum sendiri sih. Kok sampai sebegitunya sih orang ini, nyaris setiap hari share video atau meme yang berhubungan dengan capres-cawapres, tentu saja ada narasi-narasi yang provokatif yang bisa menyulut emosi pembaca, apalagi kalau kita baperan. Kadang-kadang sampai debat dalam groups soal capres-cawapres. Pernah admin grousp akhirnya menutup sementara groups dengan setelan hanya admin yang bisa mengirim pesan.
Saya sudah sering mengingatkan, agar anggota yang ada di dalam groups tidak terlalu berlebihan share berita-berita soal capres dan cawapres. Apalagi groups ormas dan kepentingannya untuk organisasi. Apalagi di dalam groups tersebut tidak semuanya memilih calon yang dia jagokan. Pada intinya semua sudah dewasa, dan tentu saja sudah punya pilihan. Share-share video soal capres tidak akan merubah pilihan. Yang ada justru akan memperkeruh keadaan, memupuk kebencian.
Apalagi kalau ada yang mengatakan, "heran kalau ada orang berpendidikan masih milih calon ini" atau "Dipertanyakan keimanannya kalau ada orang masih memilih calon ini".
Lucu juga sih bacanya.... Persoalannya ini pilihan, masalah hati, tentu dia sudah punya pertimbangan kenapa dirinya memilih calon tersebut, bukan masalah pintar dan gobloknya. Justru saya mempertanyakan kepintaran orang yang mengatakan "Heran kalau orang berpendidikan masih pilih calon ini"
Saran saya sih sebaiknya kita harus tetap saling menghargai, apapun pilihannya kita tetap saudara. Jangan membawa-bawa narasi provokatif yang bisa membawa kebencian. Karena negara ini dibangun oleh para penduhulu kita dengan darah dan nyawa dan mereka dari berbagai suku dan agama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H