Lihat ke Halaman Asli

Ali Anshori

Ali anshori

Benarkah Teror Bom untuk Alihkan Isu?

Diperbarui: 16 Januari 2016   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sudah memperkirakan kasus teror bom yang terjadi di Jakarta kemarin akan menjadi pembicaraan hangat di masyarakat. Akan banyak pemberitaan di media arus utama, dan akan banyak pula beragam komentar di jejaring sosial dan pembahasan khusus di blog ataupun website setelah kejadian tersebut.

Momen ini tidak akan disia-siakan begitu saja oleh para pewarta. Media arus utama sudah pasti akan berlomba-lomba menyajikan beritanya karena ini bisa menaikkan rating mereka. Demikian pula media warga (citizen jurnalis) mereka juga tak mau kalah dalam menyajikan berita soal bom yang menggegerkan warga.

Ada yang membahas masalah kehebatan polisinya termasuk kegantengan sejumlah anggotanya, ada juga yang membahas mengenai kejanggalan-kejanggalan kejadiannya, ada yang membahas sejumlah foto yang banyak beredar di dunia maya. Kenapa teror bom yang harusnya mencekam itu justru menjadi tontonan warga. Yang tak habis fikir menurut saya adalah adanya opini bahwa “teror bom ini hanya sekedar pengalihan isu”.

Menurut saya ini yang paling menarik untuk dibahas.

Saya balik bertanya kira-kira isu apa yang akan dialihkan? Apakah soal kebijakan pemerintah? Kebijakan pemerintah yang mana? Sebab sebelum Jokowi menjadi presiden opini semacam ini juga sudah ada. Ketika ada bom bunuh diri yang terjadi di Indonesia akan selalu dihubungkan dengan pengalihan isu.

Wow banget menurut saya. Sekejam itukah pemerintah kepada rakyatnya, hanya demi mengalihkan isu yang kita sendiri belum tahu isu apa yang dialihkan pemerintah harus mengrobankan nyawa rakyat. Pada kasus kemarin saja ada tujuh orang tewas, teroris, warga sipil dan belasan orang luka-luka.

Saya bukan pendukung pemerintahan Jokowi, namun menurut saya pemikiran demikian itu terlalu kerdil. Atau kita hanya sekedar ikut-ikutan saja karena orang lain juga berkata demikian?

Atas dasar apa kita berspekulasi kasus bom yang terjadi ini hanya pengalihan isu semata? Apakah karena banyak foto beredar di dunia maya, teroris sedang mengokang senjata kemudian jadi tontonan warga?

Bukankah kejadiannya memang di pusat kota dan aksi koboy yang dilakukan teroris itu berlangsung di tengah jalan. Apakah kejadian seperti itu bisa kita simpulkan sudah diskenariokan. Alasannya apa? apakah karena kejadiannya bisa terekam melalui kamera dengan begitu banyak seolah-olah wartawan itu memang sudah diundang untuk datang ke lokasi dan meliput penangkapan teroris?

Sekali lagi, saya katakan terlalu sempit jika kita berfikir demikian? Jangkan wartawan yang pekerjaanya mencari berita dan mengambil gambar setiap kejadian. Warga biasa saja sekarang tak mau ketinggalan eksis mengabadikan setiap momen atau peristiwa yang terjadi di sekitarnya dengan perangkat canggih yang selalu ada digenggamannya. Jadi wajar jika banyak sekali beredar foto pelaku teror di dunia maya dengan latar warga. Karena memang kejadiannya di tempat keramaian.

Contoh sederhana saja, jika ada kasus kecelakaan di jalan raya apa yang akan terjadi saat itu? Jalanan macet total. Apa sebab? Karena orang-orang yang ada di sekitar lokasi langsung berkerumun untuk menyaksikan apa yang terjadi. Siapa yang tabrakan, kenapa? Bagaimana kondisinya. Tak sedikit pula diantara mereka yang kemudian mengabadikan gambar kecelakaan itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline