Lihat ke Halaman Asli

Ali Anshori

Ali anshori

Karena Kompasiana Saya Tahu "Ini"

Diperbarui: 4 Desember 2015   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Banyak hal yang saya dapat setelah bergabung dengan blog kompasiana sejak 6 desember 2010 silam. Karena saya bisa menyampaikan pengalaman saya yang tidak sempat terekspos oleh media mainstream lainnya. Saya bisa mengeskplorasi tulisan tersebut dari sisi yang berbeda sehingga tidak terkesan menyudutkan pihak tertentu namun pesan yang akan disampaikan tetap mengena.

Namun lebih dari itu, dengan bergabung di kompasiana saya justru lebih banyak belajar dari kompasioner lainnya. Ketimbang menyumbangkan hasil pemikiran saya sendiri, meskipun pekerjaan saya sebagai jurnalis. Jujur saya akui tulisan saya masih belum ada apa-apanya dibandingkan dengan para penulis hebat di kompasiana. Bahkan ada beberapa diantara mereka yang sudah menerbitkan banyak buku. Sementara saya, satupun belum.

Di kompasiana ini, salah satu penulis Favoriiit saya adalah Kang Pepih Nugraha. (Ini bukan nyanjung atau karena ada apa-apanya, sama sekali tidak, namun saya bicara apa adanya, saya sangat kagum sekali dengan tulisan Kang Pepih). Saat membuat tulisan apapun, selalu enak dibaca. Padahal persoalan yang dibahas hanya sepele. Salah satunya tulisan Kang Pepih mengenai Tikus Kota.

Kang Pepih selalu memberi warna dalam setiap tulisannya, Kang Pepih bisa membuat tulisan sederhana namun tetap enak dibaca. Dalam tulisannya Kang Pepih selalu menyelipkan sedikit joki yang bisa membuat pembaca tidak bosan dibuatnya, ada kalanya juga serius sehingga apa yang dituliskan tersebut benar-benar memiliki manfaat, dan yang terpenting menurut saya adalah pesan yang disampaikan dalam setiap tulisannya.

Dari Kang Pepih inipula saya banyak belajar tentang hal-hal yang berkaitan dengan penulisan yang belum saya pernah dapatkan sebelumnya. Saya belajar semaksimal mungkin menyajikan tulisan ringan namun tetap renyah untuk dinikmati. Meskipun sampai kini hasilnya belum memuaskan. Tak masalah bagi saya, karena belajar tidak akan ada habisnya.

Mengenai hal-hal lain, tentu banyak sekali yang saya dapat di Kompasiana. Tentunya informasi yang tidak saya dapatkan pada media lainnya karena memang kita sadari jumlah wartawan sangat terbatas dan tidak semua wartawan bisa mengetahui informasi.  Wartawan hanya penyambung lidah dan penyampai informasi. Sedangkan sumber informasi itu adalah masyarakat.

Salah satu contoh yang penting bagi saya adalah informasi pertandingan bola volly yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Alhamdulillah saya selalu mengikutinya, kebetulan saya memang sangat gemar dengan olahraga ini. Bahkan karena tulisan di kompasiana itu saya bisa menyaksikan final yang disiarkan secara langsung di TVRI. Ya mungkin kalau saya tidak gabung dengan kompasiana saya tidak akan tahu informasi itu.

Manfaat lain bergabung dengan kompasiana adalah menambah pertemanan. Meskipun saya berada di ujung Kalimantan Barat saya bisa mengenal rekan dari daerah lain, meskipun hanya melalui tulisan saja. Namun saya cukup senang karena bisa mengenal mereka yang sangat aktif dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Informasi penting yang tidak tersentuh oleh jurnalis profesional.

Ah senangnya bisa bergabung dengan kompasiana dan menuangkan gagasan ataupun hasil pantauan di lapangan. Mudah-mudahan kompasiana tetap eksis sampai selamanya. Sehingga saat saya sudah tidak lagi bekerja sebagai jurnalis saya tetap bisa menulis di sini. Karena hanya kompasianalah yang memberikan ruang bagi masyarakat biasa untuk menuangkan ide dan gagasannya serta hasil repostase di lapangan. Salam Kompasiana

 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline