Dengan majunya perkembangan, banyak inovasi muncul sebagai bahan Alternatif pada bahan bangunan, salah satunya adalah batako. Dalam pembuatan Dinding biasanya digunakan material ini. Dengan campuran perbandingan agregat Halus dan semen (Portland cement) dalam cetakan khusus pada batako.Material ini terbuat dari air, pasir dan semen Portland atau tidak dengan Bahan tambah lainnya Addictive. Dalam pembuatannya digunakan bahan Bangunan atau pemasangan dindingdan dicetak sesuai perencanaan, material ini Biasa disebut dengan Conblock (Concrete block) atau bata cetak beton (SNI 03-0349-1989). Seiring perkembangan zaman maka Kebutuhan bata beton semakin bervariasi, seperti kebutuhan bata beton ringan Yang mulai menggantikan bata beton konvensional. Beton ringan mempunyai Berat jenis kurang dari 1900 kg/m3 (SNI 03-2847-2002).
Batako dapat digolongkan menjadi dua kelompok :
* Batako Padat
* Batako Berlubang
Menurut Wijanarko wisnu (2008) jenis batako ada 2 macam. Jenis batako Ini dibedakan dalam bahan tambah penyusunya dan proses pengeringannya. Berikut uraian jenis batako (bata ringan), antara lain :
1.Bata ringan Autoclaved aerated concrete (AAC) dengan bahan tambah Kimia, yang dimana bubuk alumunium atau zat kimia membuat Gelembung udara disebabkan oleh proses kimia. Batako ini biasanya Menggunakan proses pengeringan dengan oven autoklaf bertekanan Tinggi.
2.Bata ringan) Cellular lightweight concrete (CLC) tanpa bahan kimia, Dimana agregat kasarnya diganti dengan busa organik foam agent yang Kurang stabil tidak ada reaksi kimianya dan pada saat proses
Pengeringan secara alami.
Batako merupakan batu cetak yang tidak dibakar, berdasarkan bahan bakunya batako dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Batako trass/putih
Batako putih terbuat dari campuran trass, batu kapur, dan air, sehingga sering juga disebut batu cetak kapur trass.
2. Batako semen
Batako semen dibuat dari campuran semen dan pasir. Ukuran dan model lebih beragam dibandingkan dengan batako putih. Batako ini biasanya menggunakan dua lubang atau tiga lubang disisinya untuk diisi oleh adukan pengikat.
3. Batako Ringan
Material ini terbuat dari adonan kapur, pasir, silika, semen, air berikut bahan pengembangan yang dicampur dalam proses "Steam Curing", yaitu sintesa kimiawi gas hidrogen yang menciptakan poripori kecil pada cetakan adonan bata beton ringan.
Klasifikasi bata beton dibedakan menurut kelas penggunaannya, yaitu:
1. Bata beton mutuA: digunakan untukjalan
2. Bata beton mutu B: digunakan untuk pelataran parkir
3. Bata beton mutu C: digunakan untuk pejalan kaki
4. Bata beton mutu D: digunakan untuk taman dan pengguna lain
Pembuatan batu bata beton
1. Pasir dimasukkan ke dalam alat pengaduk
2. Di dalam alat diatas pasir diaduk, kemudian dimasukkan semen dengan takaran khusus. Pasir dan semen tersebut diaduk sampai rata. Setelah itu bagian dasar dari alat ini akan dibuka untuk mengeluarkan pasir yang sudah tercampur dengan semen tersebut. Setelah itu campuran di dekatkan dengan alat pencetak.
3. Setelah itu campuran tersebut dicetak dengan menggunakan alat cetak.
4.Hasil cetakan tersebut akan dijemur di tempat yang ada naungannya.
5. Tahapan selanjutnya adalah mengeringkannya dibawah sinar mmatahari
Kelebihan Batako
Dalam menggunakan batako terdapat faktor keuntungan, menurut Supribadi (1986 : 59) keuntungan tersebut sebagai berikut :
1.Secara pemakaian batako lebih kuantitatif dan lebih membutuhkan Sedikit di tiap m pasang dinding, dibandingkan dengan penggunaan Batu bata.
2.Dengan proses secara bersamaan dapat memudahkan dalam Pembuatan.
3.Dalam pengerjaan segi waktu dapat lebih hemat dengan ukuran besar.
4.Pada jenis batako berlubang, difungsikan untuk keluar masuknya Udara.
5.Batako tidak perlu diplester apabila pekerjaannya rapi.
6.Pengguna batako dapat dengan mudah memotong batako.
7.Batako tidak perlu direndam air sebelum penggunaannya.
Kekurangan Batako
Faktor kerugian yang diperoleh dalam penggunaan batako sebagai berikut:
1.Dibutuhkan waktu lama (3 minggu) pada saat proses pengerasan Sebelum memakai batako tersebut.
2.Batako akan lebih cepat kering pada saat ditambah bahan tambah Kimia khusus untuk proses pengerasan.
3.Ukuran batako yang cukup besar, mengakibatkan proses pengerasan Akan lama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H