Lihat ke Halaman Asli

Ali muhammadhanafiah

mahasiswa,pelajar

Mengungkap Kasus Penipuan Treding oleh Oknum Disalah Satu Kantor Pialang di Kota Bandung

Diperbarui: 13 November 2024   23:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Perusahaan pialang mungkin sudah sangat familiar dikalangan para pencari kerja. Pasalnya perusahaan ini cukup sering merekrut karyawan diberbagai situs lowongan kerja. Biasanya mereka akan mengiklankan posisi yang banyak. Kualifikasi yang mudah, bahkan minimal pelamar lulusan SMA/SMK. Tentu saja hal ini sangat menggiurkan. Sehingga Perusahaanpun begitu mudahnya untuk mengabari calon kandidat dan meminta mereka segera datang untuk melakukan interview. Namun anehnya, proses interview itu hanyalah formalitas saja mereka langsung diterima sebagai pegawai. 

Perusahaan pialang atau broker adalah entitas yang bertindak sebagai perantara antara investor dan pasar finansial. Mereka memfasilitasi transaksi keuangan dan memberikan berbagai layanan yang terkait dengan investasi.Usaha pialang ini dapat beroperasi di berbagai pasar, termasuk pasar saham, pasar valuta asing, dan pasar komoditas. Sayangnya banyak sekali oknum yang memanfaatkan momen untuk keperluan pribadi.Melalui investigasi ini, saya akan mengungkapkan realita yang dialami oleh salah satu korban penipuan treding. Yang kerugiannya mencapai 45jt-+.

Dalam pertemuan kemarin, terungkap bahwa salah satu korban terjebak dalam penawaran yang menjanjikan. Pada awalnya, pelaku menawarkan kepada korban keuntungan sebesar 20 juta per minggu, dengan syarat korban harus melakukan deposit awal sebesar 100 juta. Namun, karena korban belum memiliki dana sebesar itu, negosiasi pun terjadi antara korban dan oknum untuk mencari kesepakatan. lalu setelah bernegosiasi dan hasilnya 3x pembayaran. Karena prosedur perusahaan hanya meminta 1x transaksi untuk deposito. Maka dari itu si korban langsung menitipkan uang sebagian dananya kepada si oknum ini. ketika dananya sudah terkumpul barulah dikirimkan ke perusahaan.

Setelah beberapa kali oknum ini mendatangi rumah korban, akhirnya mereka membuat kesepakatan bahwa dana yg sudah masuk kepada oknum akan dimainkan treding skala kecil sampai dananya terkumpul semua.lalu Korban dijanjikan lagi akan diberi 1jt per hari. 1 minggu pertama transaksi berjalan lancar, lalu di minggu ke 2 transaksi ini mulailah berkendala.  Sehingga Banyak sekali yang alasan yang di keluarkan oleh si oknum ini.

Lalu singkat cerita Satu bulan berlalu, masih belum ada transaksi . Korbanpun mulai merasa cemas setelah terlibat dalam treding ini. Namun, oknum tersebut tiba-tiba datang dan menunjukkan itikad baik terhadap korban dengan berjanji akan bertanggung jawab untuk mengembalikan dana yang telah diterima. Sebagai bentuk jaminan, oknum itu menawarkan untuk menyerahkan mobilnya kepada korban. Selang beberapa hari korban kedatangan 4 tamu. 2 dari polsek cianjur 1 orang ibu ibu dan 1 orang bapak2 (pemilik mobil). Menurut paparannya bahwasannya mobil tersebut adalah mobil rental yg dibawa kabur oleh oknum.

sumber : ali, 2024 (dokumen pribadi )

Dari keterangan si korban, si oknum ini sudah ada di polsek cianjur sejak kemarin malam dilaporkan pemilik rental. Setelahnya korban bermusyawarah dengan keluarga si oknum untuk penyelesai an masalah secara kekeluarga an. Mereka berencana untuk mencicil setiap bulan. Namun hingga detik ini tidak ada pembayaran cicilan dari pihak keluarga si oknum tersebut.

Dalam investigasi yang dilakukan, terungkap bahwa jumlah korban dari oknum penipuan treding itu mencapai 45jt-+. Kita tidak dapat menolak bahwa untuk meraih keinginan dengan cara yang instan itu dapat menjadi modus penipuan yang merugikan banyak orang. Oleh karna itu,kita juga harus berhati hati dengan modus modus seperti ini. pentingnya untuk mencegah terulangnya lagi kasus ini. Terutama bagi keluarga,teman kerabat dsb agar tidak ada lagi korban yang mudah tergiur, yang dapat mengakibatkan kerugian finansial serta harapan yg tidak tercapai.

sumber : ali, 2024 (dokumen pribadi )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline