Prabowo Subianto resmi ditetapkan sebagai Presiden terpilih Indonesia pada 24 April 2024, setelah meraih 96.241.691 suara atau sekitar 58% dari total suara sah dalam pemilihan umum, mengungguli pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar PranowoMahfud MD. Pelantikan resmi Prabowo dan Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, dijadwalkan berlangsung pada 20 Oktober 2024 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Pada hari pelantikan, mereka akan mengucapkan sumpah/janji sebagai pemimpin baru, dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, diikuti oleh pembacaan keputusan KPU mengenai hasil pemilu. Proses ini juga mencakup pengucapan sumpah oleh presiden dan wakil presiden terpilih, serta pidato perdana yang diharapkan dapat memberikan arah baru bagi pemerintahan selama periode 2024-2029, dengan fokus pada isu-isu penting seperti ekonomi, pendidikan, dan stabilitas politik. Reaksi masyarakat terhadap kemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam pemilihan presiden 2024 menunjukkan keragaman pandangan yang mencolok. Berdasarkan riset dari Perkumpulan Analis Risiko dan Penyelesaian Konflik (PARES), sentimen negatif mendominasi opini di media sosial, mencapai 43,2%, sementara sentimen positif hanya 13,5%, yang menunjukkan tidak adanya euforia kemenangan di kalangan masyarakat. Reaksi netizen terhadap terpilihnya Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih mencerminkan keragaman opini yang mencolok. Di satu sisi, banyak yang menunjukkan dukungan dan antusiasme, seperti yang diungkapkan oleh akun @SigitWasito8 yang menyatakan, "Sudah tidak sabar menunggu pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran 20 Oktober," mencerminkan harapan agar pemerintahan baru dapat bertanggung jawab dan memenuhi amanah rakyat. Namun, di sisi lain, kritik juga muncul, terutama terkait masa lalu Prabowo yang masih menjadi perdebatan; akun @RomeoWalker19 mencatat skeptisisme dengan pernyataan, "Orang yang dulu disebut penculik... sekarang akan menjadi Presiden ke-8." Selain itu, isu terkait Gibran dan dugaan keterlibatannya dalam kontroversi akun "fufufafa" memicu diskusi panas di media sosial. Secara keseluruhan, reaksi ini menunjukkan ketidakpastian dan harapan bercampur aduk di kalangan masyarakat, dengan beberapa netizen skeptis terhadap kemampuan pasangan ini untuk membawa perubahan yang diharapkan, sementara yang lain tetap optimis bahwa mereka akan menjalankan pemerintahan dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H