Lihat ke Halaman Asli

Ali A.B.

Pagarumbang (Mantra Penyemangat)

Inovasi dan Hilirisasi

Diperbarui: 11 Desember 2021   18:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Inovasi teknologi tanpa hilirisasi tidak akan memberikan nilai dari sebuah produk. Kampus sebagai gudang inovasi produk telah melahirkan berbagai inovasi teknologi berikut kajian tingkat kesiapan teknologinya. Hasil hasil inovasi teknologi inilah yang diharapkan untuk mendapatkan nilai atau value dari proses hilirisasi. Apakah BUMN bisa merealisasikan itu?.

Universitas hari ini bergantung kepada dana pemerintah dan itu terbatas. Diharapkan dengan adanya pengembangan dan inovasi bisa menambah peran kampus dalam hal kemandirian.

Hari ini indonesia sedang mendapatkan tekanan yang luarbiasa yang datangnya bersamaan. Yaitu disrupsi digital, Pasar global, ketahanan kesehatan.

Pasca covid 19 equilibrium dari supply chain berubah. Perubahan itu sangat terasa di dunia, dimana indonesia sangat dilirik oleh pasar global ditandai dengan naiknya harga kopi, kelapa sawit, batu bara, harga kontainer dll.

Raw material masih menjadi bahan impor yang besar dari luar negri. Brazil dan meksiko selama 40 tahun lebih terperangkap dalam midle income trap, Indonesia tidak boleh ikut dalam arus itu.

Bagaimana agar keluar dari zona itu?
Pengembangan teknologi dan digitalisasi mencadi kunci untuk mempersiapkan 2nd wave gelombang perubahan dunia. Jika ini berhasil maka Pada tahun 2045 Indonesia akan menjadi negara ekonomi terbesar ke 4 di dunia.

Bagaimana dengan BUMN?
1/3 Ekonomi Indonesia digerakkan oleh BUMN, kenaikan laba BUMN dari 13 T tahun 2020 menjadi 61T ditahun 2021. Selain dari itu BUMN juga berfungsi sebagai pelayanan publik  dan tugas tugas lain yang diberikan oleh pemerintah.

BUMN melakukan transformasi bisnis untuk menghadapi ancaman disrupsi digital, ketahanan kesehatan dan pasar global. Dimana perusahaan BUMN ini akqn dibuat menjadi holding dalam menghadapi tantangan tersebut. Perusahaan yang memiliki core bisnis yang sama disatukan untuk menghadapi pasar global yang lebih besar.

Tantangan kedepan yang paling real adalah baterai electrik vehicle di indonesia. Ekosistemnya akan dilengkapi dengan membuat perusahaan indonesia battery corporation. Dengan adanya perusahaan ini maka china, korea dan pemain pemain dalam mobil listrik dipaksa untuk kerja sama. Sehingga nikel tidak dikirim dalam nentuk barang mentah.

Untuk menjawab tantangan itu diperlukan inovasi untuk memperkuat daya saing industri. Dimana kampus dituntut untuk melakukan inovasi dan inovasi juga membutuhkan hilirisasi sehingga tidak hanya menjadi tumpukan buku di rak rak perpustakaan kampus.

Begitulah kira kira rangkuman dari orasi ilmiah pak Erick Tohir, sambutan pak Emil Dardak dan presentasi Inovasi kampus dari Pak Rektor ITS pada sore




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline