[caption id="" align="aligncenter" width="475" caption="sumber: tempo.co"][/caption]
Beberapa bulan menjelang Pemilu pada April mendatang, berbagai lembaga survei mengeluarkan analisis peluang kemenangan 12 parpol peserta pemilu 2014.
Tak hanya di dunia nyata, di dunia maya survei juga dilakukan untuk mengukur tingkat popularitas dan elektabilas parpol melalui sosial media seperti Twitter, Facebook, dll.
Seperti yang tergambar pada indexpolitica.com hari ini (06/01), parpol yang masuk tiga besar dalam pembicaraan pengguna Twitter adalah Golkar, PDIP, dan Hanura.
Dari pantauan tersebut, partai Golkar memimpin dengan share of voice atau dibicarakan sebesar 24,29 persen, dengan net sentiment atau kadar opini yang cenderung negatif sebesar -5,09 persen.
Adapun Isu yang menjadi topik pembicaraannya seputar pencapresan Aburizal Bakrie, kasus korupsi Ratu Atut, Akil Mochtar, dll.
Tidak hanya partai, ketua umum sekaligus Capres Golkar Aburizal Bakrie juga menjadi pembicaraan nomor dua setelah Jokowi di Twitter, dengan topik masalah lumpur Lapindo Sidoarjo, persoalan dagunya, dan lain sebagainya.
Sepertinya isu dan pemberitaan negatif di sekitar Golkar dan Aburizal menjadi “bahan gossip” yang paling diminati para pengguna Twitter saat ini.
Meskipun popular di sosial media Twitter, tetapi belum tentu mempengaruhi tingkat elektabilitas atas tingkat keterpilihan Golkar dan ARB, melihat respon yang cenderung negatif.
Meskipun begitu, seperti yang dikatakan ARB atau Ical “bad publicity is publicity”. Seburuk apapun suatu publisitas tetaplah publisitas yang merupakan sarana untuk “menjual” Golkar dan ARB sendiri.
Sementara itu PDIP dan Hanura mendapat respon yang cenderung positif. PDIP dibicarakan sebanyak 18,89 persen, dengan sentiment sebesar 4.17 persen. Isu pembicaraan seputar Pemilu, koalisi, Capres, dll.
Sedangkan partai Hanura, dibicarakan pengguna Twitter sebanyak 13, 45 persen. Hanura adalah parpol yang mendapat respon atau opini paling positif dibandingkan Golkar dan PDIP sebesar 5.48 persen mengenai topik Pemilu dan Win – HT, fraksi, rakyat.