Lihat ke Halaman Asli

Akhirnya Ada Damai di Filipina Selatan

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13972724461862444736


Foto: Penandantangan Perjanjian The Comprehensive Agreement on the Bangsamorodi Istana Malacang, Kamis 27 Maret 2014 [Noel Celis/AFP]


Akhirnya ada damai di Filipina Selatan. Mohagher Iqbal mewakili MILF berjabat tangan dengan Miriam Coronel, negosiatior dari  Pemerintah Filipina, pada Hari Kamis 27 Maret lalu di Istana Malacanang, Manila. Peristiwa ini disambut sorak sorai dan takbir segenap pasukan Moro Islamic Liberation Front (MILF) yang menyaksikan penandatanganan Perjanjian Menyeluruh atas nasib bangsa Moro (The Comprehensive Agreement on the Bangsamoro) tersebut di kamp-kamp perjuangan mereka.

Dengan perjanjian ini, resmi sudah pengakuan Manila atas otonomi Masyarakat Muslim Moro di Filipina Selatan. Di tahun 1996, pengakuan serupa pernah diberikan. Namun ketidakpuasan masih menjalar di para petinggi MIFL. September tahun lalu,  pasukan yang dipimpin Nur Misuari menyerang Zamboanga yang  mencederai perjanjian 1996. Sejak itu,ketegangan kerap terjadi antara pasukan pemerintah dengan pasukan bersenjata MIFL.

Pemerintah BenignoAquino akhirnya mencoba meredakan ketegangan tersebut dengan memberikan konsesi politik yang lebih besar pada MIFL atas Filipina Selatan. Sekalipun masih harus menunggu persetujuan Kongres untuk merumuskan pembagian kewenangan Pusat dan MIFL, akan tetapi Perjanjian di hari Kamis lalu cukup melegakan banyak warga yang selama ini selalu tercekam ketakutan. Jamira Mapagkasunggot, 56, seorang pejuang MIFL dari Batalyon Bantuan Wanita, menggambarkan banyak wanita yang harus hidup menjanda akibat kehilangan suami, bahkan juga kehilangan anak atau keponakan. baginya, perjanjian ini dapat memberikan rasa aman kembali bagi seluruh masyarakat Filipina Selatan.

Kekhawatiran hanya terjadi pada adanya kemungkinan diboikotnya perjanjian tersebut oleh Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF), yang hengkang dari MIFL th 2008 lalu. Misuari diharapkan dapat meyakinkan lasykar gerilyawan BIFF untuk bersedia bekerja sama membangun perdamaian kembali di tanah Filipina Selatan.

Sumber Berita: Agence France-Presse in Sultan Kudarat, Philippines (http://khabarsoutheastasia.com )




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline