Banyak teori yang menjelaskan tentang persepsi, namun secara rinci banyak orang kurang memahami arti luas mengenai persepsi. Persepsi sendiri tidaklah pernah lepas dari setiap diri individu. Karena Manusia tak lepas dari kegiatan berpersepsi, hampir tiap hari manusia berpersepsi seperti persepsi ketika kita mencium aroma makanan, ketika melihattelevisi, mendengarkan radio, menyentuh kain,linkungan,kelompok dan sebagainya.
Sebenarnya apakah definisi persepsi itu? Menurut Desiderato (Rakhmat, 2004:51) definisi persepsi adalah “Pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensorystimuli). Hubungan dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi. Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan memori.”
Sesuai denganpendapat tokoh tersebut, persepsi merupakan hasil olahan dan penafsiran pesan dari proses sensasi dan juga melibatkan atensi, ekspektasi,motivasi dan memori. Persepsi dalam ilmu komunikasi, bisa dikatakan sebagaiinti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah inti persepsi, yangidentik dengan penyandian – balik (decoding) dalam proses komunikasi.
Dengan persepsi akan membentuk dan mempengaruhi setiap kelompok maupun individu. Karena persepsilah yang menentukankita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggiderajat kesamaan persepsi individu, maka semakin mudah dan semakin seringmereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya, semakin cenderung
membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas (Mulyana, 2005:167 ).
Secara garis besar persepsi manusia dibagi menjadi dua bagian, yaitu (Mulyana, 2005: 171-176):
a.Persepsi terhadap objek (lingkungan fisik ); sifat- sifat luar, sedangkanpersepsiterhadap orang menanggapi sifat- sifat luar dan dalam (perasaan,motif, harapan, dan sebagainya). Orang akan mempersepsi anda pada saatanda mempersepsi mereka. Dengan kata lain, persepsi terhadap manusiabersifat interaktif.
b.Persepsi terhadap manusia; melalui lambang- lambang fisik, sedangkanpersepsi terhadap orang melalui lambang- lambang verbal dan nonverbal.
Dengan mengenai penjekasan singkat mengenai persepsi, penulis akan membahas sedikit ulasan mengenai fenomena yang ada disekitar kita yang tidak jauh dengan perbedaan persepsiyaitu perbedaan persepsi antar supporter.
Setiap suuporter akan membentuk kelompok-kelompok yang biasa di sebut ultras,pengertian Ultras secara singkat adalah sekelompok suporter yang memiliki fanatisme yang luar biasa terhadap timnya, mereka biasa mendudukitribun khusus untuk mendukung tim berlaga.Ultras biasanya ditempatkandibelakang gawang baik itu utara dan selatan.
Dari kelompok supporter tersebut akan menimbulkan faktor struktural yang menentukan persepsi berasal di luar individu, misalnya lingkungan, budaya, hukum yang berlaku, nilai-nilai dan kegiatan dalam kelompok tersebut yang sangat berpengaruh terhadap seseorang dalam mempersepsikan sesuatu.
Mayoritas ketegangan antar suporter disebabkan oleh perbedaan pilihanideologis dan perbedaan persepsi dan gengsi setiap kelompok daripada perbedaan klub kesayangan. Para supporter seperti ini biasanya lebih banyak di ikuti oleh kalangan remaja dan pemudia di kisaran usia 15-25th.
Realitas yang ada kecenderungan suporter setiap Club sepak bola selalu menonjolkanidentitas klub yang bersifat lokal, padahal mereka tengah mendukung laga tim yang sedang bertanding. Hal ini terlihat dari adanya beberapa catatan terkait aksivandalisme dan anarkisme yang dilakukan oleh oknum suporter sepak bola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H