Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Peroses Manusia dalam Memecahkan Masalah?

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“Masalah” merupakan sebuah aspek dari kehidupan manusia yang tidak pernah jauh dari kehidupan manusia. Memang masalah pasti ada solusinya tergantung dengan bagaimana kita menyikapi dan dan menangani masalah tersebut. Tetapi karena setiap saat kita menghadapi masalah atau mendengar adanya sesuatu yang tidak beres maka tanpa sadar kita selalu merasa panik dan rasa panik itu juga dengan sendirinya langsung merasuki alam bawah sadar kita sehingga pikiran kitapun ikut-ikutan terpengaruh oleh rasa panik itu dan akirnya masalah yang sebenarnya bisa kita atasi terasa sulit untuk kita mencari solusinya.

Cara berfikir manusia selalu mengalami perubahan dan berkemabangan sesuai dengan umur dan kemampuan kognisi manusia itu sendiri. Bagaimana pola pikir manusia itu bisa terbentuk. Dalam menuju peroses dan cara berfikir manusia selalu melibatkan kemampuan kognisi yang tinggi. Karena dalam membentuk pola pikir yang baru manusia akan melibatkan berbagai aspek dan pertimbangan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki seiring kognisi itu berjalan dengan memutar dan mencari informasi-informasi yang telah tersimpan dalam memory manusia.

Setiap manusia dalam kehidupan sehari-hari melakukan aktifitas dan rutinitas masing-masing, namun manusia tidaklah pernah lepas dari berbagai masalah dan problem yang dihadapi. Dari berbagai aspek dan problem serta masalah-masalah yang berbeda-beda yang dialami, manusia akan tetap memiliki kemampuan untuk terus berkembang dan memperoleh inovasi-inovasi yang baru untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Pemecahan masalah merupakan pemikiran yang terarah cecara langsung untuk menemukan suatu solusi atau jalan keluar pada masalah yang sepesifik. Dalam psikologi gestalt terdapat teori oganisasi perseptual terdapat tentang pemahaman (insight) dalam memecahkan masalah. Gestalt kurang lebih dapat diterjemahkan dalam “konfigurasi” atau keseluruhan yang terorganisir. Memecahkan masalah adalah bagian dari sebuah proses kognisi yang rumit. Dalam melakukan peroses berfikir bersifat kompleks.

Psikologi gestalt awal mendemontrasikan sudut pandang persepsi reorganisasi dalam aktivitas pemecahan masalah . Dari sudut pandang tersebut menghasilkan konsep Fungsional fixedness yang dikemukakan oleh oleh Karl Dunke (1945). Konsep ini mempunyai pengaruh dalam penelitian pemecahan masalah, yaitu adanya kecenderungan untuk mempersepsikan sesuatu barang pada umumnya, maka kecenderungan tersebut dapat mempersulit kita ketika di suruh memakai barang tersebut untuk hal-hal yang kurang lazim atau tidak seaharusnya barang tersebut dipergunakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline