Lihat ke Halaman Asli

Ali Efendi

Pendidik

Liburan Siswa di Era Pandemi Covid-19

Diperbarui: 8 Desember 2020   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

keluyuran.com

Pandemi Covid-19 yang melanda bumi nusantara sejak pertama kali diumumkan resmi bulan Februari 2020 belum ada tanda-tanda mereda. Kurang lebih sepuluh bulan masyarakat dihantui ketakutan dan kecemasan, hampir seluruh sendi kegiatan masyarakat terhenti total dan aspek tersebut meliputi; sosial, politik, ekonomi, pendidikan dan sebagainya.

Data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19, lonjakan kasus Covid-19 secara nasional mengalami kenaikan cukup drastis mulai tanggal 13 November sampai dengan 3 Desember 2020. Bahkan rekor baru tentang kasus positif Covid-19 dalam sehari mencapai 8.369 orang.

Rekor baru kasus positif yang terjangkiti Covid-19 benar-benar telah menghantui masyarakat kembali untuk berkativitas. Salah satu agenda tahunan di bulan Desember yang telah disusun oleh sebagian masyarakat adalah mengisi liburan untuk anak-anaknya dengan hal yang baik dan bermanfaat bagi perkembangannya.

Menyadari bahaya Covid-19 yang masih bergentayangan bagaikan hantu, maka ada dua pilihan untuk mengisi liburan. Pertama, tidak mengisi liburan dan tetap berdiam diri di rumah untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah demi menjaga keselamatan jiwa. Kedua, mengisi liburan dengan penuh hati-hati dan menerapkan protokol Kesehatan yang ketat.

Mengisi Liburan yang Bermanfaat

Sesuai dengan kalender akademik kegiatan belajar peserta didik (siswa) di tahaun pelajaran 2020-2021 semester ganjil telah selesai di minggu ketiga bulan Desember 2020, siswa kembali menikamti liburan panjang (long weekend ) dua kali di era pandemi Covid-19.

Tetapi kondisinya tidak berubah karena situasi di negara kita masih dilanda pandemi Covid-19, beberapa tempat wisata masih belum dibuka dan sebagian sudah membuka tetapi masih belum 100%, tentu situasi ini tidak membahagiakan bagi siswa dan bisa merugikan dalam konteks mengisi liburan.

Mengisi liburan tidak harus identik dengan pergi berwisata atau hiburan dengan mengunjungi tempat wisata, tetapi bisa diisi dengan hal-hal yang bermanfaat bagi perkembangan siswa untuk menyalurkan bakat dan minat yang dimiliki.

Secara subtansi mengisi liburan dengan konteks bermain yang menyenangkan dan bernuansa keilmuan yang berdimensi konsep learning by doing (belajar sambil bermain) seperti konsep outbond yang dikembangkan oleh berbagai lembaga penyelenggara kegiatan dengan berbagai kelas alternatif, seperti; anak-anak, remaja, dewasa, dan keluarga.

Contoh sederhana sebelum mengisi liburan, bulan Desember merupakan awal musim penghujan. Maka mempelajari cuaca menjadi hal yang penting dalam perspektif pendidikan, orangtua bisa mengajaknya menjadi pengamat cuaca.

Minta anak-anak mencatat bagaimana cuaca berubah di lingkungannya dan membandingkan catatan dengan teman-temannya yang tinggal di kota lain dengan memberikan kabar melalui media sosial (WA, IG, FG, dan lain-lain).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline