Lihat ke Halaman Asli

Ali NR

Penulis

Tuan dan Puan

Diperbarui: 26 Desember 2020   10:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Wahai Tuan dan Puan bermata tajam
Lihatlah, telah kubuatkan bahtera yang megah
pada dermaga penantian.
Akupun telah memasang lampu-lampu kecil
sebagai penghias keindahan ketika kau labuhkan kapal layarmu kembali.

Dan bersama alunan nada sang wiyaga kita
'kan bernyanyi mendendangkan lagu penyejuk hati 'tuk mengikat erat tali kasih.

Kelap kelip lampu dari kapal para nelayan
yang bersandar pada dermaga, laksana bintang
pada angkasa raya. Lihatlah Tuan, aku telah menyiapkan hidangan lezat
pada hamparan daun lontar yang diracik khusus oleh Tuan koki nomor satu.

Wahai Tuan dan Puan bermata tajam,
bukankah sudah cukup lama kau berlayar,
mengarungi ombak dan badai pada lautan.

Kini sudah waktunya 'tuk menepi dan menghabiskan waktu yang tersisa, sebelum kita kembali melanjutkan perjalanan
pada lautan abadi. 

Disini kita 'kan menikmati dari setiap lagu dan mantra pemikat hati bersama para pemuja kebesaran Ilahi yang hakiki.

Tangerang 03 02 18

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline