Legenda menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) cerita rakyat pd zaman dahulu yg ada hubungannya dengan peristiwa sejarah, jika diberi imbuhan me- menjadi kata kerja yang berarti menjadi legenda: kisah kepahlawanan pejuang itu ~ di kampung halamannya. Sedangkan menurut Buku Sari Kata Bahasa Indonesia, legenda adalah cerita rakyat zaman dahulu yang berkaitan dengan peristiwa dan asal usul terjadinya suatu tempat.
Legenda adalah kata yang lekat dibenak kita yang secara sugestif membawa alam pikiran kita yang merujuk kepada tokoh besar, peristiwa besar atau kejadian yang unik bin luar biasa tentang asal usul suatu tempat yang dipercayai kebenarannya, namun secara faktual seringkali terbumbui dengan cerita fiktif sehingga legenda dapat dikatakan sejarah semi imajinasi.
Beberapa contoh legenda yang mahsyur ditelinga kita adalah Sangkuriang, Batu Menangis, Malin Kundang dan Danau Toba. Sementara legenda dari luar negeri yang terkenal seperti Johnny Appleseed, Cinderlela, Gadis Berkerudung Merah dan kisah percintaan Romeo dan Juliet.
Namun, seiring dengan perkembangan waktu kata legenda mengalami generalisasi sehingga memiliki makna yang lebih luas dimana penyebutan legenda juga disematkan kepada tokoh besar yang memiliki jasa besar seperti Maradona-Pele sebagai legenda sepak bola, Muhammad Ali legenda tinju dunia dan Michael Jakcson sebagai legenda pop dunia.
Berbicara es krim tentu kita tidak asing lagi dengan makanan penutup ini, ada banyak merek es krim yang saling berkompetisi berebut hati para pecinta es krim. Campina salah satunya, namun ada pernyataan menarik bahwa es krim Campina dikatakan sebagai Legenda Es Krim Indonesia, apakah layak?
Singkatnya setelah saya analisis secara sederhana saya simpulkan bahwa es krim Campina es krim asli indonesia memang pantas menyandang gelar es krim legenda. Berikut ulasannya :
Pertama, Es Krim Generasi Awal
Sebuah legenda pasti diindentikan dengan sejarah masa lalu, tanggal 22 Juli 1972 adalah tanggal bersejarah bagi Bapak Darmo Hadipranoto beserta istri pasalnya dari garasi rumahnya di Jl. Gembong Sawah, Surabaya terciptalah es krim Campina CV. Pranoto yang kelak akan menjadi perusahaan yang mendunia.
Di awal-awal es krim Campina dijajagan menggunakan sepeda, kemudian berkembang dengan freezer hingga mobil van. Perlahan namun pasti bisnis anti mainstream ini mulai mendapatkan perhatian dan sambutan hangat dari masyarakat, terbukti dengan kunjungan Bapak H.M. Noer Gubernur Jawa Timur ke pabrik Campina pada tahun 1973 untuk meninjau produk asli Indonesia ini.
Seiring berjalannya waktu Campinaterus berkembang, hingga di tahun 1974 keluarga Sabana Prawirawidjaja (PT Ultrajaya Milk Industry) ikut ambil bagian dalam kepemilikan saham dan mengganti nama perusahaan menjadi PT Campina Ice Cream Industry. Kemudian untuk meningkatkan produksi, Campina memindahkan lokasi pabrik pada 1984 ke Rungkut, Surabaya hingga saat ini.