Lihat ke Halaman Asli

Alhawaris

Bontang, Kalimantan Timur, Indonesia

Deretan Penyakit Tropis yang Dapat Ditularkan Melalui Droplet

Diperbarui: 3 April 2020   18:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: www.condairgroup.com

Indonesia merupakan salah satu negara beriklim tropis dengan berbagai keanegaragaman di dalamnya, mulai dari flora, fauna, mineral, logam, bahkan dari segi kehidupan penduduknya. Iklim tropis yang dimiliki oleh negara ini turut pula menyediakan tempat hidup yang memadai bagi beragam jenis mikroorganisme/mikroba (kuman), baik yang bermanfaat maupun bersifat patogen atau menyebabkan penyakit, khususnya pada manusia.

Penyakit infeksius yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme endemik pada daerah beriklim tropis tersebut kemudian dikenal sebagai penyakit tropis. Kondisi geografis, kelembapan udara, temperatur, serta lingkungan tempat tinggal turut andil mempengaruhi perkembangan berbagai mikroorganisme penyebab penyakit tropis tersebut.

Penyakit tropis akibat infeksi mikroorganisme digolongkan dalam penyakit menular. Khusus pada manusia, mekanisme penularan dapat melalui kontak langsung (kontak kulit atau hubungan seksual), makanan dan minuman, vektor (perantara nyamuk, pinjal, anjing atau hewan lainnya), dan udara. Penularan melalui udara yang terbanyak adalah dengan droplet.

Apa itu Droplet?

Jika seseorang batuk, bersin, meludah atau berbicara, maka akan terhembus percikan titik air besar maupun kecil. Titik-titik air ini dapat mengandung mikroorganisme yang menyebabkan penyakit asal udara. Titik air yang besar dapat mencemari pakaian dan benda mati lainnya, termasuk debu. Titik air yang kecil dan halus dapat menguap (evaporasi) yang dapat membawa bibit penyakit dan dapat terhisap langsung pada waktu bernapas dan masuk ke dalam alat pernapasan. Titik-titik air yang mengandung mikroorganisme tersebut dinamakan droplet.

Beberapa penyakit infeksius daerah tropis yang ditularkan melalui droplet antara lain tuberkulosis (paru), difteri, pertusis, pes, campak, varisela, ISPA dan SARS.

Tuberkulosis Paru

Penyakit tuberkulosis dahulu disingkat TBC, sekarang dipopulerkan sebagai TB saja untuk menghindari stigma di masyarakat terhadap pasien-pasien TB. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dimana masih berkerabat dekat dengan bakteri penyebab penyakit kusta/lepra yaitu Mycobacterium leprae. Kuman TB sangat sensitif terhadap panas dan sinar UV dari matahari.

Umumnya kuman TB menginfeksi organ paru-paru sehingga orang yang menderita TB biasanya akan menunjukkan gejala umum seperti batuk berdahak lebih dari 3 minggu (kadang berdarah jika sudah parah), sesak nafas, nyeri dada, sering berkeringat tengah malam, dan dalam kurun waktu lama akan disertai penurunan berat badan.

Permasalahan baru yang muncul terkait TB adalah terjadinya kasus resisten terhadap beberapa obat TB yang direkomendasikan oleh WHO. Vaksin BCG yang digunakan untuk mengendalikan TB pun belum sepenuhnya efektif. Oleh karena itu, TB masih menjadi permasalahan yang belum sepenuhnya dapat teratasi.

Difteri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline