Lihat ke Halaman Asli

Cerdas Bela Islam, Santun dalam Dakwah, Bijak dalam Bela Ulama

Diperbarui: 31 Mei 2017   07:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

CERDAS DALAM BELA ISLAM
SANTUN DALAM DAKWAH
BIJAK DALAM BELA ULAMA

Kedatangan Habieb Rizieq ke Tanah Air sangat diharapkan. Saat ini mulai bermunculan Tokoh yang mengharapkan beliau pulang untuk menghadapi sejumlah kasus hukum yang dituduhkan kepada beliau.

Habieb Rizieq pasti memiliki alasan yang mulia atas keputusannya belum pulang ke Indonesia. Namun kepulangan beliau bisa jadi memiliki hikmah luar biasa dalam perjuangan Bela Islam.

Melihat situasi penegakan hukum terkini dan upaya kriminalisasi terhadap ulama. Diperkirakan bahwa polisi akan langsung menangkap Habib Rizieq setibanya di tanah air. Beliau akan diperiksa dan diadili atas laporan-laporan yang diajukan untuk menggugatnya. Bahkan bisa jadi akan ada rekayasa supaya beliau dinyatakan bersalah dan dijatuhi vonis penjara.

Jika semua itu benar-benar terjadi. Jangan kita menghadapinya dengan emosi sehingga terdorong untuk melakukan tindakan anarkis dan membabi buta dalam membela dan menuntut ditegakkannya keadilan bagi Sang Singa ALLAH SWT tersebut.

Jika kita bertindak anarkis, percayalah inilah yang diharapkan dari grand design kriminalisasi ulama. Tindakan anarkis tersebut akan dijadikan alat untuk membubarkan ormas-ormas yang dianggap radikal.

Tak hanya itu, Pemerintah kemungkinan besar akan campur tangan dan mengarahkan supaya metode dan materi dakwah Islam distandarisasi dan diseragamkan dengan alasan menjaga supaya paham-paham radikal dan terorisme tidak disebarluaskan. Ustadz-ustadz yang dianggap mengajarkan paham-paham radikal dan SARA pun akan ditangkap. Hal ini terbukti dengan ditahannya ustadz Alfian Tanjung.

------

Apa pun yang akan terjadi. Tetap saja ada hikmah besar bagi semangat BELA ISLAM, dibalik kepulangan habib Rizieq ke Indonesia untuk menghadapi sejumlah kasus hukum yang dituduh kepada beliau.

Jika habib Rizieq tak kunjung pulang ke Indonesia. Akan ada upaya serius untuk melemahkan semangat juang BELA ISLAM. Yakni, dengan cara menyebarluaskan kesan bahwa Habib Rizieq ternyata seorang pengecut yang menghindar dari kasus hukum. Karakter beliau akan "dimatikan" dengan anggapan bahwa beliau bukan Pejuang Islam. Beliau akan dianggap hanya mampu memprovokasi massa dan menyebarkan paham radikal, namun lari keluar negeri saat terjerat kasus hukum... Ringkasnya, akan ada upaya mengkristalisasi anggapan "HABIB RIZIEQ SEORANG PENGECUT".

Bahkan Habib Rizieq akan dibandingkan dengan AHOK. Akan dicitrakan bahwa Ahok mampu secara ksatria menghadapi kasus penistaan agama yang dituduhkan kepadanya. Meski merasa tak bermaksud menistakan Islam dan AlQuran, Ahok rela divonis 2 tahun penjara. Ahok tak melawan saat hakim menetapkan supaya dia langsung ditahan setelah pembacaan vonis. Ahok ikhlas menjalani hukumannya dan memutuskan untuk mencabut permohonan banding. Ahok pun meminta pendukungnya rela dan mengakhiri semua aksi simpati dan bela Ahok. Semua itu dilakukan Ahok demi kepentingan dan persatuan Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline