Lihat ke Halaman Asli

Kapan Bisa Konsisten? Sudah Satu Tahun

Diperbarui: 22 April 2021   15:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setahun lebih indonesia di landa pandemi covid-19. Virus yang awal mulanya kurang diperhatikan dan dianggap remeh.  saat ini telah merenggut ribuan nyawa di indonesia. Banyak pihak yang kecewa akan lambatnya pemerintah dalam mengatasi permasalahan ini. Angka yang terus kian naik mencerminkan tahun 2021 ini pemerintah seolah tidak belajar dari setahun kebelakang dalam menanggulangi virus ini. Melihat dari semua kejadian yang ada pada masa pandemi ini sungguh membuat masyarakat heran.

Pada awal masuknya virus covid-19 di indonesia ditanggapi terlalu santai. Namun seketika diterapkan lockdown di berbagai daerah, akan tetapi dari pemerintah pusat tidak memberlakukan hal tersebut. Masyarakat dari awal pandemi sudah dibuat bingung oleh pemimpinnya. Berlanjut pada larangan-larangan yang terkesan konyol seperti diberlakukannya jam malam yang bahkan dikritik oleh dr. Tirta "Ada beberapa kebijakan PPKM yang nggak setuju. Yang pertama, jam malam. Corona itu keluar nggak di malam hari aja. Apa akibat penerapan jam malam? Akibatnya adalah banyak warga di desa itu anggep corona keluarnya malam doang," dikutip dalam Instagram resminya pada Rabu, 27 Januari 2021.

Kebijakan protokol yang berubah-ubah hingga persoalan larangan mudik lebaran. Meski sebelum tanggal 6 mei diperbolehkan akan tetapi kebanyakan kantor dan pekerja lainnya baru diberi hari libur mendekati hari lebaran. Alangkah baiknya diperbolehkan saja lalu dengan syarat memiliki hasil tes negatif. Lebih herannya lagi mudik dilarang namun tempat wisata tetap dibuka, lalu yang akan mengunjungi siapa kalau bukan orang dari luardaerah?.

Bahkan belakangan ini ada kejadian yang sangat mengecewakan karena acara yang sudah pasti ramai dihadiri oleh pemimpin negri ini. Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman prihatin memandang kegiatan pernikahan Atta Halilintar serta Aurel Hermansyah yang dihadiri Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama beberapa pejabat besar negeri lain dalam suasana pandemi Covid- 19. memang terlihat di layar menerapkan protokol tapi apaakah dibelakang layar juga?. Sebelum kejadian tersebut ada sebuah pernikahan anak tokoh agama yang begitu dipermasalahkan. Bahkan orang tua dari mempelai tersebut sampai dibawa ke ranah hukum.

Sikap pemerintah yang tumpul keatas namun runcing kebawah ini sangat disayangkan.  Seharusnyapada masa pandemi ini saling gotong royong dan berlaku adil. lebih gencar dalam melakukan sosialisasi mengenai covid-19 kepada masyarakat. Jika masih banyak yang melanggar, mending prokes dilonggarin selonggar- longgar nya, supaya langsung dapet natural herd immunity. Jangan jika berseberangan sama pemerintah di anggap melanggar, jika orang pemerintah di bantah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline