Kok teringat lagu Ebiet G ade ya wkwkw lol
"Apa yang dapat kubanggakan? Kata maafku pun belum kau mengerti Dosa siapa? Ini dosa siapa? Salah siapa? Ini salah siapa? Mestinya aku tak bertanya lagi Kudengar ceria suara tawamu menikam jantung"
Satu hal yang pasti, sejak media sosial menjamur di Indonesia, masyarakat kita semakin kritis dalam berkomentar tentang pemerintah Indonesia. Ada beberapa kemungkinan yang yang bisa memicu hal tersebut.
Pembungkaman selama 30 tahun lebih di Era Orde Baru membuat dan memicu yang masyarakat sekarang merasakan kebebasan berpendapat yang dulu tidak ada seperti sesuatu yang telah lama ditahan-tahan, lalu dengan adanya kesempatan we swing our bat with one time swing dengan keras. Tapi in other hand, jadinya banyak yang asal ngomong nih! karena sudah terlalu bebas.
The worst possibility I think adalah, misalkan hate speech nya udah keterlaluan, dan ini bisa menimbulkan fake news yang kita asumsi sehari-hari, yang mana bakal mengancam demokrasi kita sendiri. Okay, itu adalah hipotesis awal ku ya! Untuk mendukung hipotesis ku pribadi, Prof Salim Said pernah berkata, kalo generasi beliau itu adalah generasi yang berhati-hati dalam berbicara, dan zaman sekarang sudah beda. Begitu sih kata beliau.
Selain itu, track record pemerintah yang korup juga membuat all of this makes sense sih, selalu diwarnai skandal korupsi membuat banyak orang tidak percaya dengan pemerintah. Ditambah lagi lack of transparency dan media platform penyedia berita yang biased serta keterpihakan ke golongan tertentu, membuat masyarakat kita sulit untuk mendapatkan asumsi berita yang truest dan benar-benar adanya.
Then, apa benar semua ini salah pemerintah?
Before I tell you my opinion, Aku mau ngambil satu permasalahan yang sempat viral ketika pemilihan Presiden pada tahun 2019 yang lalu. Yaitu tentang tagar #2019GantiPresiden. Dari sini aku pernah kepikiran deh, kenapa sih ada Gerakan demikian? Kenapa harus ganti presiden segala? Pernah gak sih kita berpikir, apakah Indonesia akan maju kalo cuma ganti presiden? Let's say Japan atau Amerika yang sudah terlebih dahulu maju.
Apakah misalkan Ketika Joe Biden memimpin Indonesia, Indonesia akan maju? Atau ketika kaisar Akihito memimpin Indonesia, apakah Indonesia akan maju? Siapa sih pemimpin paling hebat? Apa kalo Abraham Lincoln memimpin Indonesia, Indonesia akan maju? Atau Jhon F. Kennedy? Nah lalu kenapa tidak ada gerakan ganti rakyat aja? Misalkan rakyat Indonesia pindah ke Amerika atau Jepang, dan rakyat Amerika pindah ke Indonesia, pertanyaannya bakal maju gak tu Indonesia? And what will happen ketika Jepang atau Amerika diisi oleh rakyat Indonesia? Jepang dan Amerika yang dulunya maju, what will happen? Ayo siapa yang berani jawab?
Mungkin ada bantahan, "oh kan itu pilihan rakyat, amanah, segala macamnya" yep totally agree, memang pantas sih ketika pemerintah gagal menunaikan kewajibannya itu harus dimaki, harus di ulek-ulek. Tapi rasionalnya, kalo kita diposisi mereka apakah kita akan berhasil? Apakah kita bisa menjadi lebih baik? Atau jangan-jangan kita bakal jadi lebih buruk dari mereka?
Disaat buku ini sedang dalam penulisan, diliris oleh CNBC mengenai 10 provinsi termiskin di Indonesia. Aceh adalah provinsi termiskin di Sumatra. What follows that banyak masyarakat yang secara satire mengirimkan papan bunga ucapan atas keberhasilan Gubernur Aceh dalam prestasi menjadi provinsi termiskin di Sumatra.