Lihat ke Halaman Asli

Mulianya Hati Ibu (Pahlawanku)

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hari ini adalah hari spesial di mana semua masyarakat memperingati hari pahlawan yang tepatnya jatuh pada tgl 10 November, hanya sekedar berbagi cerita katakanlah saya memberi judul ini “MULIANYA HATI IBU ( PAHLAWANKU )”

sebaik-baiknya ibu orang lain ibukulah yang luar biasa, ibukulah pahlawanku beliau sangat saya cintai melebihi diriku sendiri beliau adalah orang yang paling istimewa sebelum ayah dalam hidup saya, kekuatanya mengandungku,melahirkanku dan kesetiannya membesarkanku dan menemaniku inilah patut saya muliakan dan tidak akan pernah bisa saya lupakan,kadang saya berfikir sudah banyak dosa yang mungkin saya tunjukan kepadanya hingga melukai perasaanya, tetapi luar biasa mulianya hati ibu dengan menahan perasaan yang amat terpukul seorang ibu tidak akan pernah berhenti berdoa untuk kebahagiaan anaknya apapun untuk kebaikan anaknya. Dengan tidak adanya Ayah, beliau sering kali menguatkan saya dan saudara-saudara saya memberi ketabahan,kesabaran,dan semangat dalam menghadapi hidup ini yang sebagai manusia biasa jauh di dalam lubuk hatinya beliau juga jelas merasa kehilangan itu ada tetapi hal itu tidak dia nampakan kepada anak-anaknya, semua nasehat-nasehat tidak henti dia berikan kepada saya, dengan tegas memarahi kami jika itu beliau menganggap itu salah tetapi berdosanya saya kadang nasehat-nasehat itu tidak saya dengarkan ingin sekali rasanya menghukum diri ini.saya sadar seorang ibu tidak pernah mengharapkan sesuatu dari anaknya ibu hanya menginginkan kebaikan dan kebahagiaan untuk anaknya,beliau sering berkata sperti itu kepada saya,air mata jatuh apa yang bisa saya perbuat untuk ibu…’’Tolong Beri saya kesempatan Tuhan untuk membahagiakanya lahir dan batin” inilah permohonan kecil yang selalu saya ucapkan walaupun hanya di dalam hati. Tidak ada satupun di dunia ini yang lebih berjasa dari pada ibu apapun itu, kesabaran dan ketegaranya yang membuat saya kuat sampai detik ini. Kalau Tuhan menghendaki orang yang paling utama yang patut saya bahagiakan adalah ibu. Setiap malam mungkin hanya doa yang bisa saya panjatkan untuknya meminta agar Tuhan selalu melindunginya,memberikan umur panjang, dan memudahkan rezkinya kelak nanti saya bisa membahagiakanya.

Terimaksiih ibu… Love you…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline